Ilmu tak pernah terbatas. Apapun sesuatu yang belum pernah kita tahu dan kita ingin menjadi lebih mengenal bidang tersebut, tentunya dapat meningkatkan pemahaman menjadi lebih baik lagi. Misal saja, kamu sangat ahli dan sudah khatam tentang web design. Tetapi kamu kepayahan ketika berurusan dengan pemasaran hasil karyamu. Jadinya, portofoliomu hanya menghiasi folder dalam komputer atau di website dengan pengunjung terbatas.
Atau, kamu seorang penulis blog alias blogger yang setiap hari menulis apa saja yang terlintas atau sedang ramai dibicarakan orang, lalu kautumpahkan dalam tulisan. Hanya saja, karena tanpa ilmu yang memadai, tulisan kerenmu hanya bisa meraih paling banyak seratus orang. Itu pun dalam waktu seminggu.
Satu contoh lagi. Kamu adalah desainer baju spesialisasi kebaya dan payet. Hasilnya selalu memuaskan pelanggan dan banyak testimoni yang didapat. Tetapi, kamu ingin memasarkan produkmu secara online. Bagaimana caranya? Gaptek nih!
Freelance Image via Shutterstock
Selalu banyak cara dan jalan untuk meningkatkan ilmu. Salah satu yang paling mudah adalah perluas pergaulanmu. Belajar tentang apa saja. Mungkin tak pernah terbayangkan bila ternyata kamu harus memelajari bidang yang belum pernah kamu ketahui sebelumnya. Atau bahkan mungkin hal itu kamu hindari dan sekarang, mau tak mau, demi meningkatnya kemampuanmu meyakinkan klien dan melebarkan sayap bisnismu.
Dulu, saya termasuk yang menghindari aneka kode HTML dalam blog. Padahal saya mengaku sebagai blogger. Agak aneh bila saya hanya mengandalkan kemampuan menulis, tapi sekaligus gaptek. Apakah saya akan terus terkungkung dalam keterbatasan, sementara teman blogger yang lain sudah memiliki page rank yang melesat jauh? Menguasai SEO? Dulu tak pernah terpikirkan oleh saya. Sekarang, perlahan saya mulai memahami, bahwa hal ini penting demi lancarnya rupiah mengalir ke rekening. Betul? 😉
Seseorang yang melabeli dirinya pekerja lepas tentu harus senantiasa bersiap dengan perubahan yang terjadi secara dinamis setiap saat. Tak ada ilmu yang tak bisa dipelajari. Satu hal yang membedakan adalah: kamu pekerja keras atau pemalas?
Punya pengalaman mengikuti aneka pelatihan dan seminar untuk upgrade ilmu dan wawasan? Berbagi di kolom komen ya 🙂
Bobby Prabawa
Pagi Mba Andiana…
Tulisan yang saya garis bawahi “kamu pekerja lepas atau pemalas? . Ya, idealnya seorang freelancer lebih sibuk daripada karyawan tetap di sebuah perusahaan, karena seorang freelancer bekerja tidak untuk satu bos, satu perusahaan tetapi beberapa perusahaan (kalau sang freelancer lagi beruntung, kebanjiran order, bukan rindu order ya? hehehe).
Menurut saya seporang freelancer harus rajin-rajin mengunjungi perpustakaan dan rajin membaca buku sehingga ia “hamil ide”. Atau mengikuti kursus yang unik. Misalnya: Om saya Steven Jobs (hehehe) pernah ikut kursus kaligrafi….hasilnya dia membuat jenis huruf yang beragam. Lakukan banyak kegiatan agar kita memiliki banyak hal untuk dikreasikan, dan mudah menjadi kreatif. Salam hangat sehangat Matahari pagi.
NB : jangan diedit ya (hehehe).