Praktik penjiplakan atau plagiat hasil karya tanpa ijin adalah momok tersendiri di dunia freelance. Mulai dari tulisan, gambar, video, dan karya-karya lain sangat mudah ditiru atau dicomot tanpa izin ke website lain.
Bila karya Anda tidak sepenuhnya asli, mungkin tindakan copy-paste ini tak jadi masalah besar. Misalnya, Anda mengambil ide dari sebuah situs dan menuliskannya kembali dengan bahasa sendiri. Tapi bagaimana bila Anda adalah orang pertama yang memiliki ide? Lalu hasil kerja Anda dibajak mentah-mentah tanpa mencantumkan sumber. Parahnya, website dan nama si plagiat lebih terkenal daripada Anda.
Ini tentu sangat menyebalkan dan bisa mmebuat frustrasi. Untuk itu segera cari tahu solusinya. Jangan remehkan praktik tak bertanggung jawab ini, karena dampaknya buruk pada usaha freelance Anda dan tak akan berhenti bila tidak ada tindakan nyata. Jadi, untuk Anda para freelancer, coba terapkan tips mecegah dan mengatasi plagiarisme hasil karya beriku ini:
Mencegah Terjadinya Plagiarisme Hasil Kerja
Hati-Hati Memilih Klien
Ketika karya Anda dibeli oleh klien, banyak tipe kesepakatan yang bisa terjadi. Misalnya, Anda tetap bisa mencatumkan nama hak milik pada desain web, foto, atau tulisan hasil kerja Anda. Atau, hasil kerja Anda diklaim menjadi milik klien dan Anda kehilangan hak atas karya karena sudah dibeli.
Mana yang lebih nyaman untuk Anda agar tetap eksis sebagai freelancer? Jawabannya relatif dan tergantung pada Anda, selaku pemilik karya. Jika karya Anda sudah dibeli, klienlah yang akan bertindak dan mengusut praktik penjiplakan bila terjadi sewaktu-waktu.
Baca juga:
- Memanfaatkan Writing dan Editing Tools Sebagai Alat Bantu untuk Meringankan Kerja Para Penulis
Freelance Copycat -
WASPADA, INILAH LIMA RISIKO KESEHATAN FREELANCER DAN CARA MENYIATASINYA!
Ciptakan Tanda Unik Hak Milik Anda
Bila itu karya sample, portofolio, atau karya yang dipajang tapi belum dibeli, Anda bisa memberika tanda hak milik. Contohnya Anda memiliki sejumlah foto atau desain yang dipamerkan dan dijual lewat website. Anda bisa membubuhkan watermark pada karya agar tak mudah dicomot.
Bila itu tulisan, Anda bisa memamerkannya sebagian, memberikan credit title, mengatur web agar tulisan tak bisa dicopy-paste, dan sebagainya. Intinya, berikan perlindungan dan kemananan pada karya Anda yang dimuat di website pribadi. Bubuhkan tanda unik untuk menunjukkan bahwa itu adalah karya orisinal Anda.
Mengatasi Masalah Plagiarisme yang Terjadi
Lalu bagaimana bila langkah pencegahan sudah dilakukan tapi karya Anda tetap bisa dibajak orang lain? Bila hal ini yang terjadi, ada beberapa cara mengatasinya, antara lain:
Menegur dan Memberi Peringatan kepada Si Plagiat
Penyelesaian pertama yang perlu Anda lakukan ialah menghubungi si plagiat untuk segera menghapus karya Anda yang diklaim miliknya tanpa izin atau kesepakatan. Dalam hal ini, baiknya Anda menahan emosi Anda dan berbicara sesopan mungkin.
Sikap santun Anda lebih efektif memotivasi pencuri memahami kesalahan dan melakukan apa yang Anda minta. Pasalnya, banyak kejadian pencuri jadi lebih reaktif di luar harapan ketika Anda memberikan ancaman, menunjukkan kemarahan, dan mengirim e-mail jahat.
Pencekalan dan Membawa Kasus ke Ranah Hukum
Bila cara pertama tidak bekerja, Anda bisa memberikan ketegasan bahwa tindakan Anda akan melibatkan pihak ketiga. Anda bisa mencekal dan melaporkan website atau akun si pencuri untuk diblokir. Untuk website, Anda bisa melaporkannya ke Digital Millennium Copyright Act untuk ditindaklanjuti.
Bila Anda merasa rugi secara finansial juga, Anda bisa mengajukan gugatan dan membawanya ke ranah hukum. Hal ini akan memberikan sanksi tegas pada pelaku dan mengamankan apa yang jadi hak milik Anda.
Tips mencegah dan mengatasi plagiarisme hasil kerja di atas adalah beberapa langkah umum yang bisa Anda lakukan dengan mudah. Langkah konkret yang lebih spesifik tergantung pada bidang freelance yang Anda geluti dan bentuk plagiarisme yang dialami.