Populer sebagai sumber pendapatan bagi banyak orang, tak diingkari freelancing memang menawarkan sejumlah keuntungan yang menggiurkan. Salah satunya: seorang freelancer (tentu saja) bisa bekerja di mana saja, dan sesukanya! Meski begitu, bukan berarti seorang freelancer bisa menentukan sembarang tempat untuk bekerja, lho. Tempat yang nyaman, tentu saja menghasilkan mood dan kualitas kerja yang jauh lebih baik. Berikut adalah lima versi “ngantor” ala freelancer yang bisa kamu jadikan referensi.
1. Ngantor di “Kantor”
Tenang, ini bukan kantor si atasan atau bos besar, kok. Ini adalah kantor yang freelancer sewa sendiri sebagai tempatnya bekerja. Sebab, bagi beberapa orang, tempat yang baik agar tetap fokus pada pekerjaan adalah di kantor. Menyewa kantor ini bisa menjadi pilihan bagi freelancer yang sudah punya sumber pendapatan tetap. Bisa juga mengajak sesama freelancer untuk berbagi kantor sebagai cara mengurangi beban biaya, dan tentu saja sebagai rekan bersosialisasi.
Keuntungan: fokus; sedikit gangguan; disiplin; dan produktivitas tinggi.
Kekurangan: perlu pergi “ke luar”; menghabiskan waktu perjalanan dari rumah-kantor; serta banyak biaya tambahan, seperti: membeli peralatan kerja, dan tentu saja, bayar tagihan!
2. Ngantor di Rumah
Banyak freelancer yang bekerja dari rumah. Alasannya, tak lain adalah soal kenyamanan. Selain itu, ada pula banyak lokasi dalam rumah di mana freelancer bisa melakukan pekerjaannya, seperti:
Bekerja di Kamar Tidur
Keuntungan: fokus; praktis; tak perlu ke mana-mana; segala perlengkapan yang dibutuhkan mudah dijangkau; dan bebas bekerja—bisa melakukan apa saja yang diinginkan tanpa mengganggu anggota keluarga.
Kalau perlu, kamu bahkan bisa mengurung diri seharian di kamar bila benar-benar tak ingin diganggu!
Kekurangan: gangguan utama serta paling besar adalah kasur! Dan tentu saja televisi (bila ada).
Bekerja di Ruang Tamu
Keuntungan: ada beragam titik yang nyaman; bila bosan, anggota keluarga bisa membantumu menambah energi, dan termotivasi untuk bekerja keras.
Kekurangan: televisi sumber gangguan! Selain itu keluarga pun bisa menjadi gangguan. Mereka mungkin akan mengobrol atau meminta bantuanmu—bahkan sekalipun kamu sedang “fokus-fokusnya”!
Bekerja di Meja Makan
Keuntungan: bila lapar, makanan akan mudah dijangkau; ada meja—dan sangat mudah untuk menjadikannya ruang kerja; gangguan lebih sedikit karena biasanya anggota keluarga takkan berlama-lama di meja makan.
Kekurangan: jika ceroboh, kamu bisa menumpahkan makanan atau minuman di atas laptop; godaan makan terlalu banyak yang bisa berakibat ngantuk; serta gangguan eksternal, seperti bau makanan dari dapur.
3. Ngantor di Perpustakaan
Kamu mungkin ingat, saat di sekolah atau perguruan tinggi, perpustakaan sering menjadi tempat paling nyaman untuk mengerjakan tugas kelompok, atau mengerjakan skripsi. Suasananya sangat mendukung, dan yang paling penting: sangat tenang.
Keuntungan: fokus; suasana tenang dan damai; banyak referensi (buku maupun internet); tidak perlu membayar untuk masuk dan menggunakan fasilitas di sana.
Kekurangan: tidak bebas berekspresi—kamu tidak bisa berteriak atau mengacak-ngacak meja saat frustrasi—karena bisa mengganggu banyak orang; terlalu hening bisa membuat bosan; tidak boleh membawa makanan, dan minuman.
4. Ngantor di Kedai Kopi
“Ngantor” ala freelancer di kedai kopi adalah pilihan yang sering kali dimanfaatkan, setidaknya, dua kali selama satu bulan. Selain menawarkan suasana yang berbeda—bagi para pecinta kopi, tentu saja nikmat rasanya bekerja sambil menyeruput minuman favorit.
Keuntungan: suasana mendukung; bisa bersosialisasi dengan orang lain; dan banyak inspirasi.
Kekurangan: perlu mengeluarkan uang; sering kali koneksi wi-fi tidak berjalan lancar; dan terkadang bisa sangat berisik.
5. Ngantor di Taman
Bekerja di taman bisa menjadi pilihan bagi para freelancer yang jenuh dan membutuhkan ruang terbuka hijau. Tiupan angin sepoi, riuh pepohonan, serta orang-orang yang datang untuk bersenang-senang maupun berolahraga bisa menjadi sumber inspirasi yang memberikan energi.
Keuntungan: banyak inspirasi; tak perlu mengeluarkan uang; bisa membawa makanan dan minuman; bersosialisasi dengan banyak orang; lingkungan segar dan menginspirasi.
Kekurangan: taman terkadang bisa sangat ramai, kotor, dan berisik; tak ada koneksi internet; terkadang bisa sangat merepotkan jika kamu harus meninggalkan peralatan kerja untuk pergi ke toilet, dan lain sebagainya.
3 Faktor Penentu “Kantor” yang Memotivasi
Setelah membaca lima rekomendasi “ngantor” di atas, ada pula beberapa faktor lain yang harus kamu pertimbangkan, yakni:
Persiapan
Penataan tempat kerja harus memberi motivasi untuk bekerja dan menjadi lebih produktif. Pastikan kamu punya—atau setidaknya, mudah menjangkau—semua alat yang kamu butuhkan untuk bekerja, terutama: koneksi internet.
Kebersihan itu penting. Jika kamu bekerja di rumah, sebaiknya bersihkan area kerjamu terlebih dahulu.
Kamu harus merasa santai dan nyaman, di mana pun kamu berada. Jika sudah merasa nyaman, kamu cenderung tidak mudah terganggu.
Gangguan
Jangan sampai terganggu. Harus diingat, gangguan ini bisa beragam jenisnya, seperti cuaca, suara, kedatangan seseorang, hingga sekadar emosi. Memang, banyak cara bisa digunakan untuk menghindari gangguan, tetapi intinya adalah: fokus dan disiplin, dengan:
Pikirkan tujuan dan target setiap hari, lalu fokuslah.
Pikirkan segala inspirasi kamu, dan jadilah termotivasi.
Pikirkan ini: hari ini harus lebih baik dari kemarin.
Beban
Pertimbangkan kemungkinan akan “beban” yang harus kamu tanggung. Ngantor di kedai kopi atau restoran, tentulah lebih mahal ketimbang ngantor di taman. Sebagai gantinya, jika kamu punya uang yang mencukupi, kamu bisa menyewa kantor dan berbagi dengan freelancer lainnya. Tapi, jika kamu berpikir sudah bisa bekerja dari rumah, maka lakukanlah itu.
Baca Juga :
Penting bagi para freelancer untuk menemukan tempat atau ruang kerja yang benar-benar nyaman dan mendukung produktivitasnya. Nah, lima referensi “ngantor” ala freelancer di atas bisa kamu jadikan patokan—meski tentu saja sifatnya tak mutlak. Kamu tetap bisa bereksperimen dengan tempat maupun kenyamanan yang ditawarkan. Jangan lupa untuk kembali mempertimbangkan faktor-faktor lain, seperti kemungkinan gangguan, beban, hingga persiapan yang harus dilakukan, ya. Selamat mencoba!