Istilah SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat), biasanya kita temukan dalam artikel, buku atau berbagai berita yang berkaitan dengan ilmu marketing. Namun ternyata SWOT sendiri bisa diterapkan dalam berbagai hal, termasuk dunia freelance.
Tentu saja ada banyak perbedaan SWOT yang diterapkan di bidang marketing dengan yang diterapkan pada dunia freelance, namun konsep dasarnya sama. Jadi bagaimana SWOT untuk freelancer?
SWOT adalah singkatan dari Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Oppurtunity Opportunity (Kesempatan), serta Threat (Kendala). Keempat unsur ini harus digali oleh para freelance untuk menemukan apa yang mereka punya, peluang apa yang bisa mereka raih serta apa yang bisa mereka ciptakan dari kekuatan yang mereka punyai.
Mari kita bedah satu demi satu keempat unsur SWOT yang dikaitkan dengan dunia freelance.
Kekuatan
Ini bisa jadi adalah pondasi dasar yang harus direnungkan para freelance, seperti seorang karyawan yang akan melamar pekerjaan, para freelance juga harus memikirkan keahlian apa yang dia punya serta kekuatan apa yang menjadikannya seorang freelance hebat atau minimal layak mendapatkan klien.
Kita bisa membuat daftar panjang atau dalam bentuk uraian, tentang keahlian serta apa saja yang bisa kita kerjakan, baik itu web developer, desainer atau penulis, semua bisa membuat daftar panjang sebagai tabungan serta analisa, sampai sejauh mana bagian pekerjaan yang bisa dikerjakan.
Kekuatan bisa berawal dari jurusan kuliah, bisa juga sama sekali tidak berhubungan dengan kuliah. Freelance tidak terbatas pada keahlian akademik, kekuatan freelance adalah dari apa yang bisa mereka buat dan kerjakan.
Buat daftar panjang/uraian ini sedetail mungkin karena akan berguna untuk mengukur kemampuan serta pekerjaan apa saja yang mungkin bisa dilakukan.
Kelemahan
Sama seperti kekuatan, kelemahan akan berguna untuk menganalisis kemampuan kerja freelancer dalam memecahkan masalah, mengerjakan proyek atau sebagai acuan untuk mencari klien.
Kelemahan bisa saja berupa berbagai hal yang berkaitan dengan non-keahlian, atau yang berkaitan dengan berbagai hal diluar kemampuan freelancer, namun bisa juga detail tentang berbagai hal yang bisa diperbaiki sebelum melakukan pitching akan sebuah proyek.
Jadi analisis kelemahan minimal bisa berguna untuk dua hal, mendata apa saja yang tidak bisa dikerjakan dan yang kedua mendata berbagai kemampuan yang masih bisa ditingkatkan untuk menambah keahlian freelancer.
Baca Juga :
- Inilah 5 Versi “Ngantor” Ala Freelancer
- Ingin Tamabah Penghasilan? Inilah Tiga Cara Freelancer Mendapatkan Uang Lebih!
Ok, untuk dua unsur SWOT selanjutnya akan dibahas pada bagian 2, analisis kekuatan dan kelemahan bisa berbentuk daftar memanjang bisa juga tidak. Analisis ini bisa diseusuaikan dengan karakter para freelance itu sendiri. Mungkin sebagian nyaman dengan model daftar dan sebagian lain nyaman dengan model uraian. Pilih yang sesuai dan yang bisa memberikan analisis paling maksimal.
donnyrahman
Baru kepikiran teknik ini, layak untuk dicoba. Thanks…
butareza
keren. coba ah