Beberapa waktu yang lalu saya mengikuti pelatihan entrepreneurship yang salah satu sesinya membahas mengenai social marketing. Dan pembahasan ini ternyata sangat menarik. Saya akan coba berbagi sedikit-banyak apa yang saya tangkap dari pelatihan tersebut.
Sebelumnya, Anda pernah mendengar istilah social marketing? Social marketing adalah salah satu strategi pemasaran (marketing) yang dilakukan organisasi dengan jalan melalui social movement. Social movement? Apa lagi itu? Social movement, menurut Charles Tilly, adalah serangkaian tindakan untuk mengkampanyekan atau mempengaruhi orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dari satu kata ‘mempengaruhi’ saja sudah bisa kita tarik benang merah hubungan antara social movement dan social marketing, bukan?
Social Movement
Social movement pertama kali diperkenalkan pada tahun 1848 oleh Lorenz von Stein dalam bukunya Socialist and Communist Movements since the Third French Revolution. Pada bukunya tersebut dia menggambarkan perjuangan mengenai kesamaan hak sosial dan kesejahteraan. Contoh social movement yang paling terkenal di abad 20 yaitu American Civil Rights Movement. Di sini, dari Marthin Luther King memberikan pidato berjudul “I Have a Dream”. Di Indonesia sendiri, Anda mungkin pernah mendengar:
- Indonesia Youth Conference?
- Blood for Life?
- Koin untuk Prita?
- Indonesia Unite?
- Good News from Indonesia?
Gerakan-gerakan tersebut merupakan contoh social movement agar diadakannya suatu aksi baik itu perubahan atau tujuan lainnya.
image from here
Coba lihat gambar di atas, jika zaman dahulu social movement dilakukan dengan cara turun ke jalan, zaman modern ini dapat dilakukan dengan lebih mudah dan menarik massa lebih banyak. Caranya? Tentunya social media. Masih ingat dengan Satu Juta Facebookers Dukung Bibit-Chandra? atau Koin untuk Prita yang ramai dibicarakan via social media? Dalam waktu singkat, ribuan bahkan jutaan orang sudah mengetahui kabar tersebut tanpa modal yang besar. Hhhmm..
Setelah mengetahui apa itu social movement, contohnya apa, dan melihat bagaimana ‘tidak enaknya’ menjadi freelancer yang sempat dibahas di @ruangfreelance beberapa waktu yang lalu terutama masalah pembayaran dengan klien, rasa-rasanya bagaimana jika freelancer Indonesia membuat social movement bertema #freelancerights? contohnya, “Menantu Idaman adalah Para Freelancer“ *hehehe 😀
Jadi, sudah terpikirkan oleh Anda social movement apa yang akan Anda lakukan? 😀
Lalu bagaimana dengan social marketing?
*) narasumber training : Omar Prawiranegara (Danone)
*) sumber gambar : http://farm3.static.flickr.com/2501/3734259672_929ed6b1c1.jpg
http://padmanegara.files.wordpress.com/2009/12/81333_logo_koin_peduli_prita_mulyasari.jpg
http://the-marketeers.com/wp-content/uploads/2012/05/Indonesian-Youth-Conference.jpg
http://1.bp.blogspot.com/-X7F6qMEjBr4/T_ksz4_et3I/AAAAAAAAABQ/3o8qFs8EfjE/s1600/Logo+Donor+Darah.jpg