Menjadi freelance, bagi sebagian orang adalah sebuah pilihan. Pilihan hidup dan pilihan karir. Hampir mirip dengan menjadi pengusaha, wirausaha atau entrepreuner.
Banyak hambatan yang biasanya dihadapi dalam perjalanan memilih karir menjadi freelancer, namun ada satu persoalan yang kadang menjadi dilema serta menggoyahkan pilihan para freelancer, yaitu tawaran pekerjaan tetap.
Tulisan ini bermula dari cerita seorang teman saya, seorang freelance ilustrator yang tiba-tiba mendapat tawaran pekerjaan tetap. Padahal teman saya itu sudah merintis pekerjaan freelance dan sudah mendapat beberapa klien.
Menjadi dilema ketika si freelancer kemudian menimbang-nimbang antara pekerjaan freelance dan pekerjaan tetap. Ditambah pula aktor eksternal, seperti desakan keluarga.
Memilih menjadi freelance memang butuh keteguhan dan kerja keras, bukan hanya dalam rangka mencari klien tetapi juga dalam menjalani pilihan menjadi freelancer itu sendiri.
Pekerjaan tetap kadang begitu menggoda, terutama tentang zona nyaman yang disediakannya, kita tidak perlu sibuk cari klien, job desk telah tersedia dan jenjang karir juga terbuka lebar.
Di lain pihak, freelancer masih dibentuk dengan berbagai stigma tentang ketidakmapanan, pekerjaan urakan, ketidakpastian pendapatan, serta berbagai hal yang nampak lebih banyak negatif dari pada positifnya.
Saya harus bilang ini adalah pola pikir yang salah, pekerjaan freelance bisa menjadi sebuah pekerjaan profesional jika freelancer yang menggelutinya tau bagaimana cara membuat perkerjaannya menjadi profesional.
Setidaknya ada dua pilihan yang bisa dilakukan freelancer untuk memberikan hasil yang profesional:
Bekerja sebagai freelance
dengan tujuan untuk membuat studio desain atau perusahaan sendiri, yang berarti melepaskan atribut freelance-nya untuk beralih menjadi perekrut freelancer
Tetap menjadi freelance
tanpa mendirikan studio tetapi dengan strategi kerja profesional, rapih dan terencana
Namun pekerjaan tetap juga bisa menjadi peluang, kenapa? Karena bisa menjadi mesin uang serta tabungan atau investasi sementara. Caranya dengan bekerja sebagai freelance di waktu luang dari pekerjaan tetap. Butuh tenaga besar tapi hasilnya juga bisa besar.
Peluang dari pekerjaan tetap lebih terbuka bagi seorang freelance yang berencana untuk membuat studio atau kantor mereka sendiri, menjadi pekerja di suatu perusahaan tertentu bisa semacam batu loncatan.
Pekerjaan tetap bisa menjadi hambatan jika si freelancer kemudian meninggalkan rintisan karirnya sebagai seorang freelancer dan menjadi pekerjaan tetap, padahal skill yang dimiliki oleh freelancer itu jauh lebih maksimal jika ia menjadi seorang freelance.
Bisa saja keahliannya bisa mendapatkan klien yang banyak, juga bisa memberikan perkerjaan pada freelancer yang lain. Dengan menggeluti pekerjaan tetap, biasanya pengembangan kemampuan menjadi terhambat, pengetahuan yang dipunyai habis untuk mengerjakan pekerjaan kantor.
Ini bukan tentang salah dan benar, ini lebih tentang pilihan. Maka, tergantung dari freelancer itu sendiri, pekerjaan tetap bisa menjadi hambatan, tetapi bisa juga diusahakan menjadi peluang yang akan membantu pengembangan karir dari si freelancer itu sendiri.
Pillihan, selalu di tangan Anda.
satrya
Tapi rasanya, pekerjaan tetap itu bisa menjadi modal untuk ber-freelance ke depannya. Ini lah mslh yg saya hadapi, mau freelance gk ada modal ๐
Fajar S
Tantangan terbesar menjadi freelancer buat saya adalah ketika proyek sedang tidak ada(prospek), tabungan sdh mulai menipis, sedangkan kebutuhan rumah tangga sedang mendesak. Kadang2 suka membuat saya berpikiran untuk kembali menjadi pekerja kantoran. Karena setelah anda menjadi freelancer anda mempunyai 3 jabatan utama Marketing, Finance, dan designer/developer. Kalau kita tdk bisa menjalankan ke-3nya dgn baik, tentu saja karir freelancer anda akan menjadi berantakan.
idochi
Saya sudah rasakan menjalani keduanya sekaligus, ternyata cukup berat juga XD .. apalagi yang sudah berkeluarga, biasanya dapet complain dari istri.. (curhat) ๐ Jadi saran saya pilih salah satu, tapi maksimalkan. Pilih jadi Freelancer handal dan sukses atau jadi Karyawan teladan yang dipercaya perusahaan ๐
devin
benar tuh apa kata idochi…. klo dapat complain dari sang…. dapur musti harus ngebul…perlu ada penjelasan dan saling pengertian, lebih bagus sang istri pun ikut membantu…(curhat again)…
tapi memang sesuatu pilihan yang harus dipikirkan kedepannya, be full freelancer or half freelancer…it’s up to you
adimaryanto
Memang pilhan yg sulit……. antara kesabaran mncari nafkah & keharusan mnafkahi kluarga.
Klo saya, msh mnjalankan kdua nya… jdi karyawan tetap, dhari sabtu & minggu full brkcimpung di dunia web designer.
Resikonya, hrs nyuri2 jam kerja atau mngerjakannya di malam hari jika ada job yg hrs sgera diselesaikan.
ija
Judulnya Freelancer VS Mertua…:)
Ponidi
Sebenernya tergantung kondisi aja, pilih kerja tetap ato freelance.
meskipun kerja tetap tapi kalo masih single dan banyak waktu seperti saya tapi tetep bisa freelance kok :p
Rizky Eka F
setuju nih ama mas adimaryanto,
mungkin kita juga seprofesi mas…. ๐
memilih menjadi pekerja tetap pada jam kerja kantoran dan menjadi freelancer di luar jam kerja,
sangat membutuhkan tenaga banyak.
dan hasil kerja dari kerjaan tetap juga bisa menutupi kebutuhan yg harus dipenuhi.
enoxrh
walaupun skrg status saya sendiri adalah ‘pegawai tetap’ tapi jawabannya dari pertanyaan “Pekerjaan tetap peluang atau hambatan” jawabannya adalah Hambatan!….saya sendiri memilih jalur ini karena alasan klise seperti yg sdh disebutkan di comment2 di atas -> keluarga adlah faktor utama… ๐ …jadi siang di ‘kantor’ klo malam kembali ‘sendiri’ ๐
Bersyukurlah bagi yg masih berpegang teguh di jalur ‘non zona nyaman’ ini …asal fokus pasti bisa ๐
dhan
oh.. susahnya cari kerj… mo coba freelance susahnya minta amir.. duh Gusti.. punapa niki jaman kalabendu
phpgeek
Saya sangat sepakat dengan pendapat temen-temen diatas. Pekerjaan tetap membuat keuangan kita dalam kondisi aman. Tapi semua itu kadang membuat kita kurang berinovasi untuk mencoba hal-hal baru. Sebab kadang kita merasa kondisi yang kita alami saat menjadi pegawai tetap sudah lebih dari cukup. Namun jika kita ingin menjadi seorang wirausahawan, freelancer merupakan langkah awal yang bagus. Sebab dengan menjadi freelancer sudah seperti memiliki perusahaan kecil sendiri dengan suka dukanya. ๐
Sumartok
Di saat kita punya skill yang lebih dibandingkan yg dibutuhkan perusahaan tempat kita bekerja, rasanya mjd freelancer sambil bekerja adalah pilihan tepat awalnya. Namun, jgn lupa bahwa utk menjadi entrepreneur yg sukses, dibutuhkan fokus, ulet dan membangun sistem yg akan bekerja utk kita. Kenapa banyak freelancer yg akhirnya tergoda cari kerjaan lagi? Biasanya karena kerja sendiri, sehingga semua beban ditanggung sendiri. Ada baiknya utk tahap mjd entrepreneur kita menggandeng partner yg cocok dengan kita. Maka, berat atau ringan perjalanan pun akan dirasakan bersama sehingga kita tidak akan cepat menyerah. IMHO.
dHaNy
Menjadi freelancer sama juga dengan berwirausaha, butuh keseriusan dan fokus juga. Saya juga sependapat dengan mas Sumartok alangkah baiknya mjd freelancer sambil bekerja..
fiki
Kalo saya :
Main job : marcomm.
Side/freelance job : mulmet designer, 2 job yang masih kuat berhubungan satu sama lain.
So klopun punya pekerjaan tetap, cari kerjaan yg pny relevansi kuat sama side/freelancer jobmu. N… enjoy it!!
Sandez
tulisan di atas memantapkan dilema sy saat ini, baru saja saya resign dr salat satu agency di jkt karena merasa effort sy dikuras habis2an sementara feedback dr perusahaan tidak seimbang dengan apa yg sy berikan, mau bekerja sbg part-time freelancer pun sangat susah karena jadwal pulang kerja yg tdk tentu. pulang kerja yg selalu malam sangat menghambat utk bekerja freelance, yg ada sampai dirumah badan sangat lelah dan ingin segera beristirahat sementara pagi menunggu utk melakukan rutinitas kerja lg, passion utk menjadi freelancer pun lama2 semakin terkikis. Sy jd berfikir, ngapain kita berusaha mati2an utk perusahaan org lain sementara kita mampu menghidupi diri kita dgn usaha yg sama besarnya? Thx postingannya sangat bermanfaat dan maaf jd sedikit curhat hehe..
hendry
ya e… masih belum berani freelance…
Irawan
Pekerjaan tetap menurut saya bukanlah suatu hal yang menghambat sebab dari bekerja secara tetap ini kita sendiri akan belajar banyak darinya bagaimana untuk konsisten, displin yang tinggi dan sebagainya
kta dbs
pekerjaan tetap itu sebenarnya penghalang seperti buruh pabrik,hanya mendapat gaji itu2 saja
beda seperti marketing yang penghasilannya tak terduga
sigit nugroho
sebenarnya pekerjaan itu sama tergantung kita menjalaninya. tetapi, freelancer kebanyakan orang negatif karena ibarat kaya pemain sepak bola penghasilan tidak terbatas atau artis kalau gak syuting pengangguran gak ada tawaran. kalau mau freelancer, harus menjadi profesional tunjukan kalau kita sebagai enterpreneur, freelance, dam apalah harus disiplin.