Bukannya bermaksud untuk meniru tujuanloapa.com, tapi pernah tidak bertanya kepada diri sendiri pertanyaan ini:
Passion lo apa?
Bila Anda pendengar Hardrock FM, pasti sudah sering sekali mendengar Rene Suhardono mengatakan hal ini, dan dia akan terus mengatakannya. Mengapa pertanyaan ini diulang-ulang terus? Karena passion adalah hal paling penting dalam mempertimbangkan karir Anda baik sebagai freelancer maupun pegawai kantoran.
Passion adalah sesuatu yang mendorong Anda untuk terus mencoba, tetap membuat Anda bangun ketika harus begadang berhari-hari menyelesaikan deadline, dan yang akan membuat Anda terus berada di bidang yang Anda geluti sekarang dengan penuh kesenangan hati! Bukan dengan ngedumel terus π
Saya mencoba cukup banyak pekerjaan dalam hidup saya, mulai dari programming, desain grafis, desain web, penulis, event organizer, berjualan retail, game developer, sampai akhirnya memulai beberapa bisnis sendiri. Saya menempuh itu semua demi mencari apa passion saya sebenarnya. Apakah saya menemukannya? YA! Passion saya adalah desain.
Desain apa? Apa saja, pada dasarnya saya menyukai semua hal yang indah, dan saya sangat senang bergelut di bidang keindahan. Bisnis saya pun tidak akan jauh dari desain, Gantibaju.com yang menawarkan kaos hasil desain anak negri, Rajasa.com adalah perusahaan desain web, Arusmedia? ya.. desain situsnya bagus kan? π
Jujur saja, kalau saya tidak passionate dalam menjalankan semuanya, saya tidak bisa melewati semua masa-masa susah dalam membangun semua ini. Saya tidak akan kuat menjalani malam-malam tanpa tidur demi menyelesaikan desain, saya tidak akan kuat menghadapi klien-klien yang memberatkan jadwal, berbulan-bulan hidup tanpa gaji dan cemooh teman-teman yang merendahkan karena saya tidak bekerja kantoran. Semua itu saya jalani karena saya passionate sekali dengan apa yang saya lakukan dan saya percaya sampai tahap prinsipil bahwa semua akan terbayar pada waktunya.
Untungnya saya benar π
Boong banget kalau misalkan saya bilang semua saya jalani dengan mudah, cape, jenuh, bete, semuanya si tetap terasa juga. Tapi ketika diingat kembali alasan utama mengapa saya melakukan ini semua, semangat kembali membara! Ahaha, mungkin tidak segitunya, tapi entah mengapa seberapa jenuhnya saya dalam mendesain, saya selalu kembali tersenyum ketika melihat hasil pekerjaannya π
Sekarang coba tanya ke diri Anda sendiri, apa passion Anda? Apakah Anda sudah melakukannya sekarang? Kalau tidak, mengapa tidak memulainya?
Devina Dona
My Passion is DESIGN, Design is part of my life
wah bener banget tuh… klo ga ada Passion kita ga jelas mau kemana arah kita.
Misalkan kalau kita mau mengerjakan sesuatu yang kita tidak senangi dengan Passion yang berbeda… alhasil kerjaan-kerjaan kita pun menjadi beda dengan pekerjaan yang menggunakan Passion.
Pekerjaan-pekerjaan yang sesederhana sekalipun dengan menggunakan passion yang dimiliki rasanya puas.
Nafi Putrawan
PASSION juga mementukan keberhasilan seseorang
Coni Yuniarko
My passion is ….
Masih mencari dan mengeksplore. Semua yg bisa dikerjain, kerjain n dicoba saja.
Aria Rajasa
@devina: betul sekali, semua harus dikerjakan dengan passion. Kalau tidak, mengapa dikerjakan?
@nafi: Kita harus memulai dengan passion, tapi hasil akhir ditentukan oleh banyak hal lain selain itu π
@coni: Jangan malu untuk terus mencari, tidak ada kata terlambat dalam pencarian passion!
muntaha
sampai kapan mas saya harus bersabar..
anggi krisna
@muntaha: kenapa harus bersabar? ayo dicari sekarang dan just do it, semua jadi mentok karena faktor umur walau itu hanya sebuah alasan.
Daus
Umm, desain.
Rizky
perusahaan2 skrg juga merekrut orang berdasarkan passionnya π ga cuma berdasarkan cv cantik ato portfolio panjang.
go find ur passion…
btw, i love the internet.. viva la web!
Diding Soegama
passion saya: desain.
Sabar dalam menghadapi segala cobaan sih boleh saja. Inget sejarah kolonel Sanders yang baru menemukan bumbu rahasia untuk menu ayam gorengnya pada sekitar umur 62 tahun, yang kemudian hari kita kenal dengan KFC, jadi umur jangan dijadikan halangan.
dan ada pesan dari salah satu petinggi GOOGLE yang mengatakan “segala usaha kita harus tetap dijalani dengan penuh semangat walaupun mungkin anda tidak mendapatkan keuntungan hingga 10 tahun, itu semua karena anda menjalani PASSION anda.”
so! do something, do something and do something! pasti dapat!
anggi krisna
seringnya banyak orang yang tertuntut dengan paradigma lama, seperti halnya
1. tuntutan orang tua
2. Gaji harus tinggi
3. dan nyatanya seseorang pasti ngedumel terus, gaji selalu kurang karena kerjaan numpuk dan macam2. padahal kantornya itu sudah sangat besar
Supono Thea
bekerja berdasarkan kesenangan alias hobi memang menyenangkan, tetapi kadang benturan hidup membuat orang harus banting setir, gimana tuh?
apakah harus mempertahankan idealisme kita?
Ahmad Zaini
My Passion adalah Masa Depan yaang bagus, Serba Kecukupan. Eh, itu ma Harapan Semua Orang ya???:P
MAAF, saya baru mau ikutan jadi freelance ni para senior. Bimbing saya ya, Saya bisa 3D Design dan 3D Modeling MAX n CAD. Jadi Pashion saya ya 3D Modeling buat “to make Money”.
Aria Rajasa Masna
Bila memang terbentur dengan kendala finansial ya wajar kok. Idealisme jg harus dibatasi, jangan sampai melupakan kewajiban ke keluarga. Memulai jg tidak perlu ekstrim, mulailah dr kecil seperti sampingan, tapi ya itu: do something! π jangan diam saja dan mengeluh, ga ada gunanya
dian ara
@ ahmad zaini: masa depan bagus dan serba kecukupan mah bukan passion -.- itu cita-cita generik -.-
bayangkan sesuatu yang lo bener-bener sukai… yang nggak bakal lo tinggalin bahkan ketika dihajar badai, dilanda lumpur panas, dibom, dicaci-maki seantero dunia… seperti berjuang mati-matian mendapatkan cinta seorang dewi… THAT, MY FRIEND, IS PASSION.
kalo gw… passion gw: berpetualang melihat dan menikmati segala hal baru, indah, ironis, tragis, lalu mengisahkannya pada dunia lewat tulisan gw.
hell yeah, i’m the next trinity!
*makasih buat penulis, udah memperbesar api semangat saya yang sedang membara ini, huekekeke…
@ supono: bukan, bukan mengorbankan idealisme. tapi mengompromikan idealisme dengan realitas. banyak orang pengennya maju lurus lempeng tanpa hambatan, dan lebih banyak lagi yang brenti di tengah jalan… padahal kadang kudu belok, kadang kudu muterin u-turn, kadang kudu brenti bentar di perempatan… yang penting seh sampe tujuan. itu prinsip gw soal idealisme dan realitas.
@ rizky: saya lulusan sma. dan sampe hari ini, blom pernah sekalipun kirim surat lamaran, ijazah juga nggak pernah ditanya, hihihi…
Rochmanu Yahya
yup..^^)/ benar sekali.
passion sy desain (membuat dan menghargai creative design)
CSS Madness
Passion utama saya web design! Dan sedikit game, music & movie tentunya.
anggi krisna
@andra: yg gue tau passion lo selalu membuat situs baru yg mencengangkan :D, dan butuh lo jual disaat yang diperlukan π
am i right? π
Moch. Zamroni
– Nukman Luthfie
G Andhika Riyadi
Masih dalam pencarian… hoho tapi design dalam garis besar. Mainstream di multimedia…
@Supono: ikut mendukung kata Dian+manusia cenderung menyesuaikan diri. ga masalah dimana posisi, keadaan&kondisinya, manusia pasti bisa mencapai tujuan kalo konsisten. Idealisme boleh goyah, redup, atau berubah tapi jangan padam. Buktinya saya dari komputer jeboot jaman dolo bisa ganti dgn usaha sendiri^^
Yofie Setiawan
Kalau saya justru malah lebih bangga daripada temen-temen saya yang kerja kantoran… hahaha…. Hidup Freelance! Hidup begadang!
Fahmi Ilahi
Saat ini saya sudah menjalani freelance (tp bukan via web) tapi kenapa ya saya belum bisa menemukan sesuatu yang bikin semangat sampe rela begadang seperti temen2 di atas?
Ada nasehat atau saran?
Yofie Setiawan
Sebetulnya yang bikin semangat kan karena kita bekerja mengikuti hobby kita, dan makin semangat setelah karya kita mendapati apresiasi positif dari client maupun dari komunitas sejenis. Dan lebih semangat lagi kalau bayarannya makin tinggi… haha…
anggi krisna
@Yofie: hahaha π bayaran sudah tinggi nih :D, dulu yofie sempet curcol mengenai harga
Adi Nugroho
@supono . Kenapa gak cari realitas yang sesuai dengan idealisme aja? π bagi saya, semua dah ada jalannya dan semua dapat menuju kepada kebaikan. yang paling penting itu kita selalu ingat dan selalu punya tujuan akhir yaitu akhirat, agar kita selalu ingat kepada yang Maha Kuasa (so, kita pasti lebih banyak bersyukur dan selalu merasa tercukupi) ^_^
@fahmi . sesuai dengan yang Mas Aria katakan di comment sebelumnya, tidak ada kata terlambat untuk menemukan passion. Mungkin Mas Fahmi bisa coba2 hal lain diluar kerjaan sekarang, belajar hal baru, dll. Siapa tahu Mas Fahmi bisa menemukan passion di hal2 baru tersebut ^_^
Saya sendiri punya passion untuk membesarkan tempat saya bekerja sekarang π
Aria Rajasa
Betul banget tu @adi, mencari balance yang tepat antara realitas dan idealisme tu sangat penting π
Fanni Nur Basuni
Setelah jalan2 kemana-mana, akhirnya balik lagi ke web design dan tambah bersemangat sekarang.
Seperti nya Passion saya di Design π
Iman Fattah
artikel yang bagus mas,
alhamdullillah saya juga sudah menemukan passion saya yaitu musik
=)
Ivan Malang
Ivan suka dg yg survey-2 gitu. sejak ama a,pe kul, gabung di bulletin trus di kul ikutan biro survey, udah survey aneka topik, bahkan sekarangpun kerjaan juga jadi surveor, tapi nggak survey bebas kaya’ dulu. pengen rasanya jadi surveyor kaya dulu, interview-2 orang gitu looh
darknight
Desain adalah salah satu passion saya, doyan utak atik photoshop, doodling dan coret2,, tapi saya sadar ternyata saya GA BAKAT di design π
Akhirnya puter haluan, saya jalankan passion saya yang lain, yaitu Bisnis π Karena suka komputer juga akhirnya saya jalani bisnis online dan alhamdulillah saya menyukainya π
Aria Rajasa
Wah, keberanian untuk putar haluan itu patut diacungkan jempol. Tidak semua orang berani mengambil langkah itu.
Putri Sarinande
hay teman, pinjam artikelnya yak π
masih mencari si “passion” itu, rasanya sih π
vina
kerjaan qu skrag mmbuat mati kreatifitas…gmn cari “passion” tu???
gunturaf
super sekali gan!
apa passion gue? gue udah tau passion gue dan.. I love it, much! π
sofwan
Passion saya : Programming di Linux, software design and engineering, Linux dan web design.
Dan Alhamdulillah sekarang saya sebagai fulltime freelancer di web development. Kerja udah sesuai passion :).
danang rahadi
passion itu yang pas, pas di hati dan pas di diri. ibarat pake baju, kalo ga pas, ya kuranng enak, alias kedodoran.
Jadi pakelah yang pas, jangan pake baju orang lain.
kalau belum nemu baju, coba cek gantibaju.com
hengkiardo
Passion saya membuat website dan front end development.
laura
tadinya waktu mutusin berhenti kerja demi kerja di rumah, saya suka bimbang apa keputusan yg saya ambil tepat. Tapi ketika mengerjakan apa yang saya kerjakan di rumah, saya gak bisa berhenti, bisa ngedekem di workshop sampai seharian, gak pernah bosan2. So, saya pikir, saya udah nemuin passion saya, bikin tas.. hehe:)
arya
keren,,dengan passion kita bisa fokus..dan temuin mimpi kita
Agarigi
Sangat setuju dengan artikel ini. Setelah lama sekali akhirnya saya paham akan passion saya. Dan ya, memang butuh ‘pengorbanan’ untuk memahami passion kita karna bila sudah paham akan passion yg kita miliki, pekerjaan apapun rasanya sehati π