SEO bagaikan buzzword yang sering dicuap-cuap akhir-akhir ini. Bagi mereka yang tertarik dengan dunia marketing communication, advertising, blogging, bahkan public relation ‘tradisional’ sekalipun, saat ini ‘terpaksa’ membiasakan dirinya dengan jargon ini. Lantas apa sih SEO itu?
Credit Image via Shutterstock
SEO adalah singkatan dari “search engine optimization“. Seperti namanya, SEO pada dasarnya merupakan cara-cara yang dilakukan agar bisa memanfaatkan mesin pencari–seperti Google atau Bing–seefektif dan seoptimal mungkin. SEOMoz mengatakan bahwa mesin pencari memiliki fungsi indexing, tempat ia mendaftarkan file maupun laman apapun yang diunggah ke internet, menggunakan link-link yang beredar. Kedua, ia juga berfungsi answering, yakni memberikan jawaban atas keyword yang kita ketik di mesin pencarian. Jawaban yang diberikan tidak sembarangan, melainkan berdasarkan 2 aspek: relevance (seberapa ‘nyambung’-nya suatu laman dengan apa yang kita cari) dan importance (seberapa pentingnya laman tersebut). Nah, aspek yang kedua inilah di mana para praktisi SEO sering ‘bermain’.
Pengguna internet pada umumnya menginginkan lamannya menjadi populer, atau setidaknya, mudah ditemukan. Hal yang sering dijadikan patokan biasanya adalah ‘ranking’ di mesin pencari. Apakah laman tersebut berada di halaman pertama atau baru ada di halaman kelima? Bila ia ada di halaman pertama, apakah ia berdiri di urutan teratas? (hal ini merupakan mimpi setiap SEO marketer) Atau ia berada di urutan kedua, atau malah paling bawah?
Di sinilah SEO menjadi penting bagi brand, figur, dan bentuk usaha lainnya yang menggunakan Internet sebagai alat pemasaran utama. Saat suatu laman memiliki aspek relevance dan importance (atau popularity) yang kuat, maka laman tersebut akan dengan sangat mudah ditemukan oleh pengguna Internet yang sedang mencari hal terkait.
Di era semuanya saling terhubung ini, if you’re not on the web, you basically don’t exist. Bilapun Anda sudah berada di web, Anda masih harus berkompetisi dengan laman-laman lainnya yang ingin berebut perhatian audiences (yang bisa jadi merupakan calon klien Anda). Bila Anda berprofesi di bidang media, komunikasi, dan periklanan, hal ini tidak perlu lagi ditanya. Namun hal ini juga tidak kalah pentingnya (malah semakin penting) bagi siapapun atau merk apapun saat ini, karena sekali lagi, saat Anda tidak berada di web, Anda tidak ada (setidaknya di mata audiences Anda).
Lantas, bagaimana cara menjalankan SEO untuk mendongkrak popularitas brand atau bahkan… diri sendiri? Tunggu post selanjutnya , penulis akan menyebutkan sejumlah trik-trik SEO mendasar!
Firama
oke ditunggu tulisan lanjutannya ttg SEO mbak..