Mungkin rasanya aneh ya, ngapain juga freelancer harus mendongeng? Memangnya apa hubungannya dengan pekerjaan mereka? Mendongeng adalah awal terbukanya jaringan bisnis. Percaya?
Freelancer Image via Shutterstock
Beberapa tahun lalu ada cerita, seseorang bekerja sebagai in-house copywriter dan desainer untuk sebuah firma pemasaran terkenal. Ketika ada peluang untuk melamar ke sana, dia mencobany ameski tak memiliki surat referensi dari mana pun, tetapi akhirnya bisa mendapatkan pekerjaan tersebut, mengalahkan banyak saingan yang lebih memenuhi syarat. Mengapa dia bisa terpilih? Bosnya menyukai ceritanya.
Pria tersebut tidak memiliki pengalaman bekerja dalam sebuah firma dan tak pernah terlalu terlibat secara teknis sampai tuntas dalam sebuah pekerjaan. Tetapi dalam surat lamarannya, dia mengatakan dapat berkomunikasi dengan lancar dan efektif kepada para pelanggannya, juga menempatkan rasa nyaman bagi mereka ketika berbicara. Kisah yang kita ceritakan pada calon atasan, tak peduli memiliki pengaruh atau tidak, telah membuat kita sukses membuat mereka berpikir. Cerita dan obrolan itu dapat membangun atau menghancurkan karirmu, jadi sangat penting untuk memilih dan mengembangkannya secara bijaksana.
Apakah Mendongeng Itu?
Kamu pasti berpikir, “Saya seorang desainer, mengapa perlu khawatir untuk bercerita?” Tetapi mendongeng lebih dari sekadar diam duduk dan menulis dongeng kepahlawanan atau percintaan. Kita menemukan dongeng dan kisah di setiap aspek kehidupan kita, seperti ketika kita melihat seorang pria menarik anjing di persimpangan jalan yang sibuk, atau ketika kita melihat demo mahasiswa yang membawa aneka spanduk dengan beragam tulisan. Semua hal itu adalah cerita yang menjadi penyebab manusia mengambil tindakan dan memengaruhi lingkungan sekitarnya. Itulah kisah yang sesungguhnya.
Saya berani bertaruh, dalam setiap film yang kamu tonton akan terlihat seperti ini: Ada seseorang yang bereaksi terhadap sesuatu yang terjadi di dekatnya, yang menyebabkan hal lain terjadi dan melibatkan orang itu. See? Cerita tak sebegitu rumitnya karena semua orang sudah mengetahui dasarnya. Kuncinya adalah menggabungkan potongan ceritanya secara efektif ketika kamu berkomunikasi dengan klien atau pembaca atau pendengarmu.
Bicarakan dengan Jelas Kepada Klienmu
Beberapa tahun lalu, penulis cerita Emma Coats menulis seri penting tentang “dasar cerita” dalam tweet, sebuah pedoman saat dia bekerja di Pixar untuk membuat narasi yang menggenggam seluruh cerita. Banyak dari nasihatnya adalah menyederhanakan dan fokus pada inti yang menguasai cerita secara luas. Contohnya adalah nomer #14:
“Mengapa kamu harus menceritakan kisah INI? Apa keyakinan yang membakar dirimu dan membuat ceritamu membutuhkannya? Itulah intinya.”
Apa hal inti yang ingin kaucoba sampaikan pada pendengarmu? Ketika kamu bertemu klien untuk berdiskusi, apa sih yang kamu harapkan dari mereka? Kamu tidak menjual sebuah situs atau kampanye merek pada mereka. Kamu menjual cerita, mimpi, atau ide. Klienmu bermimpi sesuatu yang lebih besar daripada situs atau merek. Mimpi mereka adalah tentang pelanggan setia yang mengatakan hal-hal dengan menyala-nyala tentang mereka. Mereka bermimpi mengubah dunia melalui pekerjaan mereka. Mereka bermimpi tentang semua itu dan sebagai desainer, tugasmulah untuk menemukannya.
Kata-kata Atau Gambar?
Sebagai desainer, gambar sangatlah penting dalam pekerjaan. Desainer selalu menggunakan banyak gambar untuk menceritakan aneka cerita sepanjang waktu – mulai dari seorang ibu yang tersenyum mendorong kereta belanja dalam sebuah iklan cetak hingga matahari yang tampak mencium hasil panen pada sebuah situs tentang pertanian. Lantas bagaimana dengan kata-kata? Kamu mungkin berpikir menulis adalah pekerjaan para penulis, dan ya memang, tetapi bukanlah akhir dari segalanya. Bekerja dengan mengetik artinya bekerja dengan mengatur kata-kata hingga bisa merebut perhatian pembaca. Seperti gambar, kata-kata dapat menceritakan sebuah kisah yang berbeda, tergantung dari sudut pandang siapa dan bagaimana cara melihatnya. Tipografi adalah salah satu media paling ekspresif untuk menjelaskan maksud kita. Desainer cetak tipe tradisional (bekerja sesuai template deh) sudah memiliki pegangan khusus untuk setiap ide tulisan mereka, tetapi untuk seorang web designer, bisa dan biasa mengabaikan arahan dan berkreasi sesuka hati.
Lantas bagaimana dengan kata-kata yang sebenarnya? Hanya karena kamu bukan penulis profesional bukan berarti kata-katamu tak berharga. Banyak desainer dan seniman yang telah melambung tinggi dan sukses luar biasa hanya karena mereka menulis atau membuat blog yang ternyata berharga bagi pembacanya. Ambil contoh, buku larisnya Austin Kleon yang berjudul Steal Like An Artist. Kleon menulis di blog tentang transkrip percakapan berilustrasi di Broome Community College New York. Tak lama, postingan itu menyebar, dan dalam beberapa tahun saja, versi cetaknya terjual gila-gilaan. Kleon memiliki kisah yang hendak diceritakan yang memengaruhi banyak orang – bukan karena dia dibayar untuk menceritakannya, tetapi karena itu adalah kenyataan sederhana yang ingin dibagikannya.
Kesimpulan
Hal terpenting yang dapat kamu lakukan sebagai seorang pekerja kreatif profesional menangkap imajinasi pendengarnya. Seorang pengkhayal memiliki narasi dan menceritakan apapun yang dia bisa. Ingat ya, tak ada seorang pun yang membeli keahlianmu – mereka membeli ide, pandangan, dan mimpi bagaimana mereka bisa meraih bisnis dan tujuan dengan bantuanmu. Mereka membeli kisah yang menceritakan mengapa, bukan apa, atau apa yang kaulakukan. Gunakan kepribadian, semangat, dan drama dari ceritamu untuk menginformasikan desainmu. Semakin spesifik ceritamu, semakin banyak yang memintamu sebagai desainer mereka.
Jadi, mari kembangkan imajinasi dengan mendongeng. Bukankah kreativitas semakin terasah karena kita terbiasa dengan khayalan? Bagaimana denganmu?