Bekerja paruh waktu atau freelancing memang identik dengan kebebasan. Pekerjaan bisa dikerjakan dimana saja, kapan saja, tanpa harus khawatir ada atasan yang mengecek gerak-gerik Anda setiap waktu, dan bekerja pun bisa lebih fokus. Tapi, apakah Anda benar-benar bebas?
Berhati-hatilah dengan musuh di dalam selimut, yaitu diri Anda sendiri. Sering kali, seorang freelancer memiliki kebiasaan-kebiasaan buruk yang memengaruhi proses bekerja, kondisi kesehatan, maupun kondisi mental. Bagaimana cara menghindarinya?
Kebiasaan-Kebiasaan Buruk Para Freelancer
Seperti semua pekerjaan lainnya, bekerja paruh waktu juga memiliki beban kerja tersendiri. Namun kali ini, beban kerja itu datang dari kebiasaan buruk.
Menunda Pekerjaan
Menunda pekerjaan adalah hal yang paling sering dilakukan oleh freelancer. Terkadang, menunda pekerjaan memang dibutuhkan untuk melepas penat dan mencari inspirasi, terutama saat mendapatkan tugas yang sulit. Tapi, menunda pekerjaan dapat merugikan jika Anda tidak bisa mengendalikannya.
Tanpa disadari, waktu terus berjalan dan tanpa terasa deadline sudah di depan mata. Anda tentu tidak mau mengecewakan klien dengan hasil pekerjaan yang terburu-buru, bukan? Mulailah belajar mengatur waktu dengan baik. Anda bisa memanfaatkan alarm di telepon genggam sebagai pengingat.
Mudah Terpecah Perhatiannya
Banyak hal yang dapat memecah perhatian, seperti televisi, sosial media, dan telepon genggam. Jauhkan hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi Anda saat bekerja. Jika diperlukan, bersihkan ruang kerja Anda dari barang-barang tersebut agar dapat lebih fokus dan efisien selama bekerja.
Malas
Salah satu musuh terbesar manusia adalah rasa malas. Rasa malas membuat kreativitas menurun dan hasil pekerjaan Anda menjadi tidak maksimal.
Hilangkan rasa malas agar tidak ada waktu yang terbuang hanya untuk memperbaiki kesalahan yang Anda lakukan. Hargai klien Anda dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan sepenuh hati.
Kurang Bersosialisasi
Banyak orang yang memutuskan untuk menjadi freelancer karena memiliki waktu kerja yang fleksibel. Namun, ada sebagian lainnya yang ingin menjadi freelancer karena pekerjaannya tidak harus selalu berurusan dengan orang lain. Mereka adalah orang-orang yang kikuk dalam pergaulan.
Seorang freelancer yang kikuk sering mengalami kesulitan saat harus bersosialisasi dan berbicara dengan klien. Hasilnya, dapat muncul kesan tidak ramah dan tidak percaya diri. Anda dapat melatih kepercayaan diri Anda dengan mengikuti klub-klub sosial dan bergaul dengan banyak orang.
Tidak Teratur
Bekerja dari rumah bukan berarti Anda tidak perlu menjaga ruang kerja tetap rapi dan teratur. Tetaplah mengatur file pekerjaan Anda agar lebih mudah dalam mencarinya jika suatu saat diperlukan. Rumah dan file pekerjaan yang berantakan, dapat memengaruhi suasana kerja Anda.
Baca juga:
Bekerja Terlalu Berat
Karena bekerja di rumah tidak memiliki jam kerja, terkadang freelancer menjadi lupa waktu dan tanpa disadari bekerja terlalu berat. Hindari hal ini dengan tetap memisahkan waktu untuk diri sendiri dengan pekerjaan. Luangkan waktu untuk bermain, membaca buku, tidur siang, atau melakukan hobi Anda.
Berada Terlalu Lama di Depan Komputer
Bekerja dari rumah dengan komputer atau laptop tidak baik jika dilakukan terlalu lama karena berdampak pada kesehatan. Hampir sama seperti poin sebelumnya, Anda harus meluangkan waktu untuk berolahraga, bertemu teman, melakukan hobi, atau beristirahat.
Tidak Follow Up Klien
Sebagai seorang freelancer, Anda diibaratkan seperti sebuah toko. Klien sering datang ke toko Anda untuk bertanya, lalu pergi, dan berjanji akan kembali untuk membeli barang di toko Anda tapi ternyata tidak. Jangan takut untuk mencoba menghubungi klien terlebih dahulu, Bisa saja, karena sibuk mereka menjadi lupa dengan Anda.
Dengan rajin mengontak klien yang potensial, peluang Anda mendapatkan pekerjaan juga akan lebih besar.
Backup semua hasil pekerjaan agar hasil kerja keras Anda tidak hilang begitu saja dan latihlah kemampuan Anda dengan terus belajar. Jangan mudah puas dengan kemampuan yang Anda miliki sekarang. Memiliki lebih banyak skill tentu saja akan lebih menarik di mata klien.