Setiap pribadi adalah berbeda tetapi tidak semua menyadari itu, seringkali manusia terbawa arus mengikuti trend yang akhirnya menjadi sama dengan siapa saja tidak lagi menjadi pribadi yang berbeda. Apakah perlu kita berbeda? Perlukah seorang freelancer berbeda? dalam konteks personal branding, tentu jawabannya adalah: “Harus” dan “Iyah!”.
Satu contoh analogi tentang produk minuman kemasan: Aqua & Ades, semua orang punya pemahaman bahwa kedua merk tersebut adalah berbeda, dari sekedar mendengar namanya saja otomatis tahu, padahal keduanya sama-sama minuman air mineral dalam kemasan. Lalu jika kita adalah freelancer dan produk kita adalah jasa, bagaimanakah cara agar klien/calon klien ketika mendengar nama kita saja sudah otomatis memiliki pemahaman tentang kita, minimal tentang keahlian kita. Untuk itu tentunya kita perlu membangun pencitraan diri.
Wacana personal branding (usaha membangun pencitraan diri) sudah banyak di internet dan mudah kita cari di google, di RuangFreelance saya temukan beberapa postingan ini: Bagaimana Mempromosikan Dirimu Lewat Social Networking Site, Menjual Diri di Internet , Personal Branding diri dengan social media. Karena itu saya tidak ingin membahas personal branding secara umum dan luas, kali ini saya akan membahas hal-hal kecil yang mungkin biasa kita remehkan dan kurang kita pikirkan secara serius. hal-hal yang akan saya bahas adalah tip-tip ringan tentang:
- Pemilihan nama
- Konsisten dengan nama
- Pemakaian avatar
- Trademark kata-kata
- Profil singkat
mari kita simak deskripsi singkat masing-masing poin diatas sebagai berikut:
-
-
Pilih nama unik
-
Sebelum membeli domain atau sebelum membuat blog, kita harus memikirkan sebuah nama yang unik, singkat, padat agar mudah dikenal, diingat oleh klien / calon klien – tentunya yang bisa mewakili image tentang kita / usaha kita. Cari dulu di google apakah hasil pencarian dengan nama yang kita inginkan sudah banyak dipakai? lebih bagus buat kosakata baru agar nama kita benar-benar fresh dan hanya milik kita. (hindari nama yang sudah banyak dipakai di google)
-
-
Konsisten dengan nama (username)
-
Setelah memilih sebuah nama dan/atau domain baru, segeralah daftar akun ke berbagai jejaring sosial yang sangat popular, usahakan tetap menggunakan nama (username) yang sama. jika tidak available buatlah variasi nama dengan menambah angka / karakter di belakang username, usahakan variasi tersebut dipakai juga di jejaring sosial lain ketika menemukan masalah yang sama. Dalam usaha membangun Online Personal Branding, Sangat tidak disarankan memiliki bermacam-macam username yang berbeda-beda jauh, akibatnya kita pasti akan sulit dikenali. Sebaliknya, jika kita selalu memakai nama yang sama maka kita akan lebih mudah dicari dan dikenali setidaknya oleh google.
Untuk urusan kontak seperti Yahoo! Mail / Yahoo Messenger, Google Mail / Google Talk, Skype, dan lain-lain lebih baik kita bisa menggunakan username yang sama, hal ini tentu lebih rapi dan memudahkan untuk dihafal, karena itu seperti yang sudah saya sebutkan diatas kalau bisa buatlah nama unik dan hanya kitalah pemilik satu-satunya.
-
-
Jangan sering ganti avatar
-
Mungkin terdengar agak aneh, dan mungkin ada yang bertanya: salahkah saya jika sering ganti avatar? tidak salah, tetapi lebih baik jika kita tetap memakai avatar yang sama dalam waktu lama sampai pencitraan diri kita benar-benar kuat.
Masyarakat internet memiliki image tentang kita dari avatar kita, jika 100 kali kita berganti avatar maka 100 kali pula orang merubah image nya tentang kita.
(lebih jauh silahkan baca disini)
-
-
Buat kata-kata trademark
-
Kata-kata trademark banyak kita temui di berbagai iklan sebuah produk, di televisi, internet, media outdoor, media cetak dan lain-lain. Kata-kata tersebut diciptakan untuk membangun brand sebuah produk, kata-kata itu diulang terus-menerus agar tertanam di memori pemirsa. Ternyata kita juga berhak membuat kata-kata trademark sendiri, misalnya jika kita adalah blogger kita bisa membuat judul dengan akhiran kata yang sama di setiap postingan, ini saya temui di blog ndorokakung “pecas ndahe” dan tikabanget “ituh”. Siapa yang tidak kenal mereka? dalam 1 postingan rata-rata komentarnya 40an sampai 100an
-
-
Siapkan profil singkat
-
Pernahkah terpikirkan oleh kita bahwa diantara jejaring sosial online ada satu benang merah yang cukup “sayang” kalau kita abaikan begitu saja, yang saya maksud itu adalah profil singkat di berbagai jejaring sosial, sebuah profil tentang pemilik akun yang ditampilkan di halamannya (biasanya dibawah avatar), profil ini kurang lebih dibatasi dalam 140 karakter saja. Sebaiknya kita siapkan profil singkat kita dan pakailah secara berulang-ulang di berbagai layanan jejaring sosial selama tersedia space untuk itu. tentu ini cukup efektif dalam usaha membangun pencitraan diri.
Baca Juga :
Ada banyak cara lainnya untuk membangun online personal branding dan masih banyak poin yang belum dibicarakan diatas, silahkan jika ada tambahan atau masukan, semoga bermanfaat…
Monika Halim
Mantab tulisannya π setuju sekali! Konsistensi adalah kunci penting dalam strategi branding.
Biasanya kendala konsistensi ini ada di awal langkah, di satu sisi kita tidak ingin terlalu lama menunggu meluncurkan brand kita, di sisi lain dalam waktu yang singkat belum tentu bisa menemukan yang ”sreg” dan settle sepenuhnya. Kalau saya pribadi, yang penting ada gambaran/draft tentang brand yang ingin kita bangun, lalu mulai melangkah dulu, sambil jalan sambil diperbaiki dan terus berpegang pada rencana branding kita. Seiring dengan berjalannya waktu konsistensi akan semakin kuat terbentuk.
erick
asik mas tulisane,
segala apa yg kita inginkn apabila istiqomah akan sesuai hasilnya
Ahmad Yahya
Superb !
Amat sangat bermanfaat π thx buat infonyah.
anggi krisna
akhirnya kita mempunyai kontributor baru lagi dari daerah Timur Jawa. Dengan menambah cara berfikir yang berbeda di ruangfreelance, semoga teman2 RF makin cinta dengan kami … superb tulisannya zam.
personal branding hal yg selalu dilupakan seseorang untuk menjual dirinya. seperti saya sendiri dalam kurun waktu 2 tahun saya dapat membangun sebuah personal branding yang akhirnya tidak pernah bisa lepas dari kata freelancer
anggi krisna = freelancer , freelancer = anggi krisna
alhamdulillah jadi banyak interview di majalah hehehe π
Richard Fang
asik ada Zam di RF hehehe mengenai avatar, kadang2 alasan ga ganti itu karena males hehehehe, ga taunya malah berguna yah π
Daus
Saya sebenarnya sudah ganti avatar, tapi baca entri ini, jadi pengin balik ke avatr lama π
om ipit
nice post bang Zam…
bookmark ah… π
dian ara
wah wah, rupanya saya sudah menerapkan beberapa tip di atas. dari nama (dian ara) sampai profil yang unik di facebook (I write. I read. I rewrite. I proofread. Heck, I rock!). tapi sayangnya, nama “dian ara” terlalu pasaran di internet. itu sebabnya beberapa account saya di social media dan imel tidak bisa pakai “dianara” (padahal keren ya *hiks*).
sementara apa yang mas zam sebut “kata-kata trademark”, um… matur nanya… itu bukannya keyword ya, mas? -.- trik mereka berdua (ndoro dan tika) untuk lebih “menempel” di pencarian google, bukan begitu? jadi kita perlu bikin keyword dalam social branding?
mumunto
oalah… ternyata banyak yang belum aku ketahui…
bepitulaz
Sebelumnya salam kenal semuanya π
Wah yang nomor 1 pilih nama yang unik, sudah diterapkan coba search “Bepitulaz” di Google, pasti merujuk ke Asep Bagja Priandana…hehehe
Nafi Putrawan
memberikan semangat kepada saya untuk selallu memposting diri saya dalam social branding dengan karya saya.
cheers!
-navoy
Moch. Zamroni
@dian ara
mungkin bisa jadi seperti itu, tetapi kata-kata itu telah begitu melekat dalam brand mereka, sehingga ketika kita membaca istilah “pecas ndahe” otomatis ingat ndorokakung, ketika baca istilah “ituh” otomatis ingat tikabanget, begitu juga sebaliknya. kata2 itu dipakai secara intens dan berulang-ulang, efektif juga bisa menimbulkan arti khusus yang sangat personal: “menurut penulis”, misal: “BlackBerry Pecas Ndahe” bisa diartikan “BlackBerry Menurut Ndoro Kakung” / “BlackBerry dalam Pandangan Ndoro Kakung” dll.
De Maulana Anggakarti
Salam kenal, salam sukses personal branding optimasi dan potensi personal bisnis…, anggaplah kemandirian bagi masyarakat di tengah himpitan mahalnya hidup…
salam sukses
Yofie Setiawan
wah makasih banyak mas zam, jadi mejeng jg di atas… sebelumnya saya jg pernah baca artikel dari blog mas zam, tentang avatar, dari situ saya manggut2 setuju, bahwa lebih mudah menghapalkan gambar avatar daripada nick name kita, nick name sering kali jg ga bisa sama kalau di situs yang berbeda, tapi avatar bisa tetap sama, ga ada duanya …. darisitu kita bisa lebih mudah dikenali…
Caesar Aldhela
Waah tulisan bagus neh om zam π
saya jadi terinspirasi mau buat kata2 trademark.
Thx thx
Dwi Suharmoko
wah keren keren…bagus banget tulisannya..jd pgn self branding ulang nih hehhehe
Diding Soegama
wah saya salah satu yg doyan gonta-ganti avatar nih..dan yup! profile musti harus lebih optimal dimnfaatkan..thx mas ZAM! nice post π
Diding Soegama
wah saya salah satu yg doyan gonta-ganti avatar nih..dan yup! profile musti harus lebih optimal dimanfaatkan..thx mas ZAM! nice post π
damar
wak kak… kak.. kak..
gw termasuk yang ga konsisten nich..
gonta-ganti nama, avatar dlll..
kayaknya lebih baik low profile..
Andhika Riyadi
Sharing nih.. gmn mas Zam mengenai keadaan client yg lain budaya dgn kita? Bisa buat beda perspektif…
Masalah yg pernah saya alami itu critanya bikin web, saya kira web itu branding internasional. Ternyata kliennya malah mikir buat lokal…sialnya karena lokal saya salah pilih gambar dia bilang,”We Polish people are SLAVICS, hence we like what we look.” hieee dimarahin klien dah..
Sejenak sharing aja, soalnya perspektif beda terutama bagi freelancer internasional. Huhu betul kan Mas Zam?
zamdesign
π beruntung dan bersyukur sudah bisa dapat klien luar negeri yah? soal perspektif itu sebenarnya tidak tergantung “lain budaya” klien2 lokal pun banyak yang memiliki cara pandang beda dengan kita, karenanya komunikasi sebelum pengerjaan atau selama projek berjalan itu sangat penting
-tikabanget-
wuaahh..
nama sayah disebut-sebut..
anton
wah makasih artikelnya. thx
cipoet1984
nice share artikelnya π
asfan
artikel nan indah dan syahdu:)
iplogodesign
konsisten yak intinya. ada yang mau jadi freelance buat di sini http://iplogodesign.com/? gaji lo yg nentuin
Haqqi
Wah, menarik nih… hal yang simpel tapi harus diperhatikan…
gecko
masuk akal…
hari ini ke depan bakal saia terapin saran ini.
tnx
azzaam
sederhana yah, tapi sangat jarang orang memikirkannya π
affanul
Ok thanks tulisannya menarik, ini termasuk yang sederhana, namun memiliki pengaruh besar..
Rege
wah.. menarik.. thx infonya π
edoabdullah
5 hal yang very very simple, semua orang sangat bisa melakukan bahkan bisa menikmati gurihnya, tapi masih banyak yang malas..ntar aje…besok aja ah…dst.
Rina As
Saya sangat jarang menggunakan jejaring sosial, mungkin saya perlu mencobanya nie agar mempermudah saya untuk mencari banyak kawan dan tidak lupa membangun branding diri..
Nice share..
Achmad Hafiyyan Faza
Keliatannya sepele, tapi jitu! thanks Ruang Freelance, keep sharing!
Vishnu Panji Pradana
postingan yg sangat bermanfaat, semoga bisa dipraktekan π
Edo Abdullah
Setuju banget..nget..nget Mas Zam dengan postingannya, padat n jelas. Kalo istilah agamanya istikomah ya. Dan satu hal dalam memilih nama selain enak dibaca, mudah dan menjanjikan akan berbeda ( gak pasaran) juga ada unsur doa ya. Jadi aku rada kurang setuju kalo ada yang bilang : Apatah artinya sebuah nama?
debi prahara dika
Bismillaah,
Bagus sekali artikelnya, terima kasih.