Mantan mahasiswa yang telah lulus sangat berharap untuk bisa segera terjun ke dunia kerja, namun pada kenyataannya banyak yang belum siap tempur. Ketika melamar pekerjaan, cenderung ditolak dan kalah oleh orang yang sudah punya pengalaman pekerjaan pada pekerjaan yang ditawarkan. Lalu bagaimana caranya para fresh graduate mampu mendapatkan pengalaman kerja atau setidaknya memiliki bukti nyata bahwa dia telah mampu mengerjakan pekerjaan yang ditawarkan? Mengapa kebanyakan fresh graduate ketika lulus harus melalui tahap job hunting sebelum mendapatkan pekerjaan?
Ada seorang teman yang sampai saat ini tidak juga mendapatkan pekerjaan padahal dia lulus dengan nilai cum laude. Setelah curhat panjang lebar ternyata dia ingin memiliki pekerjaan yang sesuai dengan studi yang dia tempuh di universitas. Hingga sekarang dia masih menganggur dan belum menemukan perusahaan yang mau menerimanya.
Kemudian ada seorang teman yang saat ini masih aktif kuliah namun sering mendapatkan project dari dosen dan teman-temannya. Karena kesibukannya tersita dengan project tersebut, dia sering mengambil cuti dan hingga sekarang kuliahnya belum beres-beres.
Miliki Passion
Ketika jaman SMA kita mencari passion dengan memilih kelas IPA, IPS atau Bahasa. Ketika di perkuliahan kita dituntut untuk memilih Fakultas yang sesuai dengan minat kita dan menempuh Jurusan yang sesuai dengan hati nurani kita.
Jika kita sudah menemukan passion, maka kita akan belajar dengan penuh semangat, menyingkirkan hal-hal yang menghalangi passion kita. Setiap ada kesempatan mengasah passion kita, kita akan ikut serta tanpa menunggu komando. Ikut serta dalam kompetisi, pameran, seminar yang berkaitan dengan passion kita.
Perbanyak Portfolio
Portfolio menentukan prestasi. Dengan memiliki portfolio maka kita akan bisa menilai sudah sejauh mana kemampuan kita. Dengan melihat portfolio, orang akan dengan mudah menilai kemampuan kita. Jika kita memiliki portfolio yang sesuai dengan passion kita dan sesuai dengan ekspektasi orang yang membutuhkan jasa kita, maka kemungkinan besar akan segera terjalin kerjsama.
Portfolio bisa didapatkan dari :
- Tugas-tugas selama kuliah. Misalnya CD Interaktif yang dibuat untuk media presentasi ketika mata kuliah Multimedia.
- Eksperimen. Misalnya membuat gaya ilustrasi Indonesia yang dipadukan dengan gaya ilustrasi Jepang.
- Pekerjaan sosial. Misalnya kampanye Go Green.
- Ikut serta dalam pengembangan opensource. Misalnya WordPress, Prestashop, Joomla.
- Ikut kontes. Misalnya membuat theme CMS.
- Kolaborasi. Misalnya kolaborasi Desainer dengan Programmer dalam membuat aplikasi berbasis web.
.
Gaul dengan teman seperjuangan
Kita boleh bergaul dengan siapapun, namun sebaiknya kita lebih banyak bergaul dengan teman-teman yang memiliki passion yang sama dengan kita. Ikut serta dalam event-event dan bertemu dengan komunitas. Berbagi pengalaman dan saling memberikan solusi. Dengan aktif dalam satu komunitas yang sesuai dengan passion kita akan membuat kita berkembang karena otomatis akan mendapatkan pengalaman dari case study yang dibagikan dalam komunitas tersebut dan juga akan menambah network. Pernahkan mendapat project dari seorang teman satu komunitas? Dengan saling membantu dalam komunitas kita akan siap tempur ketika pekerjaan yang sebenarnya datang atau sebetulnya pekerjaannya sudah datang dengan sendirinya? Itu karena kita telah dikenal oleh komunitas, jika kita telah dikenal dengan skill yang kita miliki, maka siap-siap saja untuk diajak untuk bekerjasama dengan orang yang telah mengenalmu dan membutuhkan keahlianmu.
Dengan memiliki passion dan bergaul dengan orang-orang yang memiliki passion yang sama maka akan terjalin kerjasama yang saling menguntungkan. Kita akan mendapatkan ilmu untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang sedang dihadapi.
Gimana sudah Siap tempur!?
adimaryanto
Pic nya pass bget…..
Mengenai portofolio, ada bberapa web designer yg mmiliki portofolio web pemerintahan, tetapi ngga mau mnampilkan portofoilonya loh…. alasannya, mungkin krena scurity webnya………
Persaingan ketat, pasti ada ja org iri dgn hasil karyanya… jln terakhir, mnyembunyikan portofolionya, ttapi mmaksimalkan scurity web pemerintahan yg telah dia buat…. nice info boss…..
thank’s share nya….
Rio - CSS Ninja
Portfolio di sini bukan pekerjaan yang belum selesai, namun pekerjaan kita dalam sebuah project yang sudah dirilis ke public, hanya berisi keterangan singkat tentang project tersebut dan lebih ke peran kita dalam project tersebut.
Menurut Rio tidak ada kaitannya security web dengan portfolio, karena kita bukan meng-expose sistem web tersebut kan?
Mungkin kesempatan lain Rio akan buat postingan yg membahas mengenai Portfolio dan batasan apa saja yang tidak perlu kita sebutkan dalam menunjukkan portfolio kita ke calon klien.
adimaryanto
owh…..
OK deh om Rio…. dtunggu bahasan tentang “Portfolio dan batasan apa saja yang tidak perlu kita sebutkan dalam menunjukkan portfolio kita ke calon klien.”
Yofie Setiawan
Jadi teringat kata-kata Bob Sadino, bahwa universitas adalah pabrik penelur pengangguran terbesar… Sulit mencari kerja? Buatlah kerjaan! hehe…
Poniman
Sekarang begitu banyak lembaga2 pendidikan yang menjanjikan “lulus langsung kerja” tapi apakah memang bener2 ‘layak’ bisa langsung kerja??
anggi krisna
yg menyatakan dirinya layak or gak siapa yah?
harusnya diri sendiri bukan orang lain or lembaga.
harusnya diri sendiri ini yg harus dibuat mau kreatif dan punya added value.
kalau gak yah… mana bisa maju 😀
yahya
diri sendiri menyatakan “saya layak” tapi kalo ngga sesuai sama kebutuhan perusahaan ya percuma 😀
yakin terhadap diri sendiri memang penting, tapi lebih penting lagi tau potensi diri
kreatif dan punya value tapi kalau ngga tepat penggunaannya ya percuma, perusahaan ngga main-main asal terima fresh graduate
nomor satu yang perlu anda ketahui adalah mimpi anda, akan jadi apa anda kemudian, 5, 10, 20 tahun lagi, carilah pekerjaan yang bisa menunjang cita2 anda
ngga peduli latar belakang pendidikan anda apa, dunia kerja bisa memberi kejutan
anda engineer, ngga menutup kemungkinan 15 tahun kemudian anda membuka outlet bakmi ayam terbesar se-Indonesia
jadi, kenali diri anda dan buat rencana hidup anda 🙂
kalau ada yang ragu, ini saya ambil dari pengalaman saya sendiri 🙂
grandchief
kalau langsung kerjanya sich biasanya tergantung dari individunya mas,lembaganya menyiapkan tempat2 yang menerima lowongannya.
abang
mas, saya baru lulus kuliah / sekolah desain di umur 28 tahun. Apakah ada kesempatan bagi saya untuk terjun ke dunia kerja ? dan belum ada pengalaman kecuali portfolio experinmental project aja. Rencananya sih kerja dulu buat magang dan dapet pengalaman, baru kemudian Go Freelance..
masalahnya , apakah di umur segini udah ketuaan utk mulai kerja freshgraduate ? krn kemarin sempat berhenti lama, jd sekolah baru lulus skrg ini.
Rio - CSS Ninja
Kalau freelance itu ga ada batasan umur dan bisa kapan saja.
Tidak harus bekerja dulu baru bisa freelance, bahkan orang yang sudah bekerja untuk sebuah perusahaanpun bisa ber-freelance-ria asal freelance-nya tidak menggangu jam kerja 🙂
Kalau mas punya keahlian yang dibutuhkan perusahaan, sudah dapat dipastikan mas akan diterima kerja.
Portfolio hanya salah satu aspek untuk membuat keputusan bagi perusahaan menentukan pelamar layak atau tidak untuk dipekerjakan. Begitu juga bagi calon klien freelance kita.
iawan
Saya baru mau jadi freelance. Bayangan saya mau bekerja sebagai DATA ENTRY atau TRANSLATOR. Tolong dibahas mengenai kedua pekerjaan tersebut
Ummiega
Makasih sanget supportnya, jadi semangat lagi nih jiwa pejuangnya, memang sih harus ada orang-orang yang bs memberi semangat.
Airin Haryanti
Saya sebagai employer sih terus terang agak2 anti nge hire anak2 cum laude atau bernilai sangat bagus. Bukan karena apa2, tapi mungkin karena “saking perfect” nya, mereka jadi ngga ada ruang untuk flexibility. Ketika saya suruh A, dia akan kerjakan A yang ada di kepalanya, dan (somehow) ngga bisa membuka pikiran untuk A lain di dunia ini. Mudah2an ngga bingung *krik krikkk
BTW, masih tetep sebagai concern saya adalah bahwa program KP jarang dimanfaatkan dengan baik oleh si employer dan berakibat ke si anak KP. Si employer cuman kasih tugas kacangan, sedangkan si anak KP nya mau ngga mau ngga bisa komplen. Padahal saat KP adalah saat dimana mahasiswa/i bisa gain as much as client-based work ya 🙁 Jadi setelah lulus, mahasiswa/i udah agak2 siap tempur !!
Buat saya soal layak ngga layak seseorang bisa langsung kerja ato ngga nya ya ngga ada yang bisa nentuin. Intinya adalah anak magang logically speaking mampu nya cuman bisa sampe sekian, fresh graduate juga cuman sampe sekian, dst. Tugas employer adalah memberi kesempatan untuk gemstone ini bisa nantinya bisa be shine. Jadi biarpun portfolio nya “terlihat” masih ece2, kalo keliatan potensi, siapa juga bisa jadi layak.
Saran saya buat temen2 yang masih kuliah : ngga ada sekolahan yang sempurna, juga sistem pengajaran dan pengajarnya. Jadi saya setuju soal bikin eksperimen2 dengan temen (di atas). Bikin satu ato dua client-based work yang portray YOUR WAY OF THINKING, bukan sekedar look and feel. Kalo perlu kejar yang probono. Jangan terlalu ngandelin portfolio dari sekolahan karena mostlikely sifatnya premature.
Sori kalo agak ngga nyambung hehe ~