Beberapa hari mendatang sebagian besar dari Anda tentunya bakal mudik. Maklum, Lebaran. Sekali setahun, boleh dong pulang ke kampung halaman dan berkumpul dengan keluarga besar.
Tapi, mudik pun butuh persiapan. Apalagi bila saat itu proyek masih dalam tahap penggarapan, alias belum benar-benar selesai.
Selesaikan Cepat, atau Tunda
Anda bisa memilih antara mengerjakan proyek secepat mungkin sebelum mudik, atau membahasnya dengan klien agar penyelesaian proyek itu ditunda hingga kelar mudik.
Lancarkan Komunikasi
Ajak klien dan seluruh anggota tim untuk saling mengaktifkan notifikasi beragam alat komunikasi, seperti Twitter, e-mail, dan messenger (YM, Skype, Gtalk, dll).
Ingatkan mereka bahwa pada hari H dan H+1 Anda butuh waktu khusus untuk keluarga, sehingga pada kedua hari itu komunikasi tentang proyek sebaiknya dihindari.
Yang Sebaiknya Dibawa
– Ponsel dan charger, lengkap dengan pulsa yang memadai
– Laptop dan batere
– Colokan portabel
– Modem
– Flash disc
– Buku kontak; walau Anda mencatat semua kontak dalam ponsel dan aplikasi online, memiliki salinannya dalam bentuk buku mungil sungguh berguna
– Uang tunai secukupnya; walau Flazz dan Debit terkesan lebih praktis, beberapa toko tidak dilengkapi kasir yang cukup pintar untuk mengoperasikan mesinnya
Di Perjalanan
Saya sangat sarankan agar Anda aktifkan Twitter Text, karena saat menempuh perjalanan mudik yang relatif jauh, bisa jadi sinyal untuk koneksi internet susah didapat. Atau, mungkin saja Anda kehabisan pulsa di tengah jalan.
Soal Twitter Text bisa Anda baca di sini:
Harnessing the Power of Twitter Text
O ya, follow juga @infoll dan @pulkam untuk mendapatkan beragam tips mudik dan perjalanan mudik gratis.
Pengerjaan Proyek di Kampung Halaman
Ini sangat opsional. Terserah bila Anda mau melakukannya saat berada di kampung halaman. Tapi sangat saya sarankan untuk tidak. Sekali setahun bukan? Berlibur selama 5 hari, Anda masih punya waktu 360 hari untuk kembali sibuk dengan pekerjaan.
Kalaupun tidak memungkinkan, beri pengertian pada keluarga, dan delegasikan (outsource) sebanyak mungkin task-task yang dapat dikerjakan orang lain.
Mudik di Mata Klien Bule
@fikrirasyid bertanya soal bagaimana menjelaskan “mudik” kepada klien bule (AS, Eropa, Kanada). Jawab saya, “Indonesian style Thanksgiving.”
Yep, walau kebanyakan dari mereka tidak merayakan Lebaran, Thanksgiving adalah perayaan di mana mereka juga “pulang” ke keluarga masing-masing. Jadi katakan saja bahwa sekali setahun, Anda pun butuh berlibur layaknya “Thanksgiving”. Ala Indonesia tentu.
Selamat mudik. ƪ(‾ε‾)ʃ
Didik Wicaksono
Kalo Japanese-Style nya mudik apa yah? 😀 Golden Week? 🙂
Fachry Bafadal
sy juga barusan ngirim email k klien2 untuk menjelaskan libur lebaran hehe 😀 dan kebanyakan dari mereka cukup bisa mengerti koq ..
Alderina
Terima kasih dian, udah disebutkan @pulkam nya 😀
Anyway, emoticonnya sungguh unyu 😀
Dian Ara
ƪ(^-^\) (/^-^)ʃ ƪ(^-^\) (/^-^)ʃ ƪ(^-^\) (/^-^)ʃ ƪ(^-^\) (/^-^)ʃ
In Unyu we trust! #UnyuUnite
Putri Sarinande
tugas-tugas, atau “tasks” (tapi ntarnya jadi steng-steng…)
come on darla, you’re a writer. you’re supposed to accustom with dictionaries
PS : anyway, have a nice Indonesian Style Thanksgiving. enjoy the 5-over-360-in-a-year. and thanks for having a chance to know you darla. take care of yourself…
Dian Ara
Nope. I’m an online freelance writer. I’m accustomed to to-do lists, in which task is measured as a single unit to-do.
*ngeles abiiisss… wakakakakkk…
Met Lebaran, Putri! *peyuk*
Permana Jayanta
Bagus betul cara untuk menjelaskan lebarannya 🙂
Dr. Acer
“Indonesian style Thanksgiving”
#barutahu 😀
Nice info 🙂
Abu Fatih
alhamdulillah dpt client muslim
jd gak susah jelasinnya 🙂