Freelancer Image via Shutterstock
Judulnya menyebalkan? *evil grin*
Begini. Entah sejak kapan banyak sayembara atau lomba berbasis daring / online mulai ramai menjadi incaran para pengguna internet. Tentunya, daya tarik utama adalah hadiah. Semua setuju? Siapa yang tidak tertarik dengan hadiah, minimal, katakanlah pulsa Rp100.000,00? Bagaimana dengan buku? Voucher belanja? iPad? Dan yang lumayan fantastis untuk ukuran para blogger adalah jalan-jalan (ke luar negeri?) gratis!
Ada blogger yang benar-benar mengikuti aneka macam lomba karena tertantang ingin membuktikan bahwa dia juga bisa. Ada yang iseng, untung-untungan, dan mengindahkan mutu karya. Ini biasanya saya sebut dengan kaum oportunis. Syukur kalau menang, keberuntungan! Kalau kalah ya nothing to lose. Sesederhana itu. Benarkah demikian?
Ketika seorang freelancer sedang dalam masa paceklik proyek, biasanya akan merasa suntuk dan jenuh karena tak ada yang bisa dikerjakan dan tentu saja membuat rekening mereka pun mengering. Pahit, ya?
Nah, mencari beberapa peluang ketika sedang “longgar” adalah saat yang tepat menggemukkan lagi rekening meski hanya beberapa ratus ribu atau berbentuk produk.
Saya berkaca pada beberapa teman blogger (tapi hal ini tidak berarti menjadi penilaian untuk semua blogger ya?) dan membaginya dalam tiga kategori:
1. Pengasah bakat dan ilmu. Mereka mencari sayembara / lomba yang sesuai dengan passion / hobi / pekerjaan. Lomba fotografi, web design, menulis, casting peran teater, atau apa pun. Tujuan utama adalah mencoba melatih kemampuan mereka. Mengukur sudah sejauh mana kemampuan mereka untuk bisa berkompetisi dan menjadi yang terbaik. Menang dan mendapat bonus adalah nilai tambah.
2. Pengisi waktu luang bermanfaat di luar keahliannya. Ada satu teman yang senang sekali mencari hal baru. “Mau ikutan ah lomba blog resep menu seafood.” Padahal saya tahu dia alergi jenis makanan yang satu itu. Jawabannya apa? “Nggak masalah. Nanti kalau sudah menikah, setidaknya saya bisa memasak menu kesukaan suami.” Calon suaminya penggila seafood, ternyata.
3. Pemburu hadiah sejati. Quiz hunter. Begitulah. Pokoknya, apapun jenis lomba yang berhadiah menggiurkan, pasti diikuti. Bagaimana agar bisa menang? Trik pertama adalah turuti semua persyaratannya. Semakin sulit persyaratan, biasanya semakin wah hadiahnya. Freelancer seperti ini malah tak peduli tenggat proyek sedang menghadang, yang penting daftar lomba dulu. Nekat Kalau syarat itu mengharuskan posting tweet, bersiaplah untuk melihat mereka melakukan flooding di timeline. Pilihannya adalah mute sementara atau unfollow 😀
Saya pribadi tidak suka menjadi pemburu hadiah. Kalau ngotot, biasanya malah tidak dapat hasil apapun 😀 Jadi saya memilih yang bisa membuat saya semangat mengasah ilmu yang ada. Kalau pun saya sedang ingin menjadi quiz hunter, jangan ngotot dan harus santai. Jika ada satu syarat saja tak bisa dipenuhi, ya tidak memaksa.
Memang sih, bagi para quiz hunter, worth it ketika menang dan mendapatkan hadiah utama. Teman saya, seorang mahasiswa yang bekerja freelance di bidang IT senang sekali bila menemukan kesempatan seperti ini. “Hadiahnya ke Singapura? Wah, mau!” Segokil dan selebay apapun, dilakoninya. Hasilnya? Menang. Oh ya, faktor keberuntungan juga menentukan. 🙂 Timing yang tepat 🙂
Baca Juga :
- Tips Menentukan Kemampuan Produktivitas Freelancer
- Tips Menentukan Biaya Kerja bagi Freelancer: Tarif per Jam dan Tarif per Proyek
Bagaimana dengan Anda, para freelancer yang sedang paceklik? Hal apa yang menyibukkan Anda? Punya referensi link khusus penyedia aneka info sayembara berhadiah? Share di sini yuk!