Sebagai freelancer kita semua pasti pernah merasakan dikejar-kejar deadline. Sungguh, ini lebih mengerikan daripada dikejar anjing tetangga. Ironisnya, kebanyakan kasus semacam ini tak lain disebabkan oleh kebiasaan freelancer sendiri yang cenderung menunda-nunda pekerjaan. Kebiasaan ini bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti menyepelekan pekerjaan, manajemen waktu yang berantakan, kendali diri yang kurang, hingga alasan yang disengaja lantaran sebagian orang merasa bekerja lebih cepat ketika berada di bawah tekanan deadline. Meski demikian, kita tentu setuju bahwa menunda pekerjaan lebih besar dampak negatifnya, yang ujung-ujungnya hanya akan merugikan freelancer sendiri.
Apa saja bahaya menunda pekerjaan bagi freelancer? Ini dia beberapa di antaranya
1. Kehilangan waktu yang berharga
Ini biasanya baru kita sadari ketika waktu telah menunjukkan menit-menit terakhir menjelang deadline sementara pekerjaan belum juga selesai. Ketika bayangan klien yang marah dan berbagai konsekuensi tidak menyenangkan lainnya terasa lebih dekat dari urat nadi, baru saat itu kita menyadari betapa kita menyesal telah menyia-nyiakan waktu yang berharga. “Coba saja kemarin aku tidak ini itu, pasti pekerjaanku sudah selesai.” Tapi apalah daya, waktu yang berharga itu telah hilang.
2. Melewatkan kesempatan berharga lainnya
Ketika kesempatan menggiurkan hadir di depan mata, kita takut untuk mengambilnya karena masih memiliki tanggungan pekerjaan yang seharusnya sudah selesai dari kemarin. Nah, satu kali menunda pekerjaan sama dengan melepas satu kesempatan baik. Bayangkan jika ini berlanjut, berapa banyak kesempatan yang harus lolos dari genggaman?
Baca juga:
- Salahkan Tubuh Bila Anda Suka Menunda-nunda
- 7 Tips Wajib Bagi Freelancer Agar Honor Dibayarkan Tepat Waktu
3. Pendapatan menurun
Sejumlah pekerjaan yang seharusnya selesai dalam waktu yang ditentukan ternyata masih belum kelar juga. Artinya, targetmu tidak tercapai; pendapatan yang seharusnya bisa dipakai untuk beli ini itu ternyata belum cukup. Lebih buruk lagi, jika pekerjaanmu sampai melebihi deadline dan mau tak mau kamu harus berani menerima konsekuensinya, entah itu berupa ketidakpuasan klien, atau pemotongan harga sebagai kompensasi.
4. Merusak reputasi di mata klien
Ini yang paling berbahaya. Karena kepuasan klien berarti segalanya dalam menjalankan bisnis, maka kekecewaan mereka juga bisa menjadi bencana. Jika klien yang puas akan cenderung setia berlangganan dan merekomendasikan bisnismu pada orang lain, klien yang kecewa bisa saja memberi review yang buruk dan merekomendasikan teman-temannya untuk TIDAK berbisnis denganmu. Duh, ini gawat.
5. Membahayakan kesehatan
Kalau sudah mepet deadline, apapun akan kita lakukan demi menyelesaikan pekerjaan, termasuk begadang semalam suntuk. Sekali atau dua kali mungkin tak masalah, tapi kalau ini menjadi kebiasaan, bisa-bisa kesehatanmu ikut terancam.
Menunda pekerjaan jelas sesuatu yang buruk dan perlu dihilangkan. Bagaimana caranya? Simak beberapa tips untuk mengatasi kebiasaan menunda pekerjaan berikut ini.
- Pecah pekerjaan menjadi beberapa bagian yang lebih kecil. Dengan begitu, proyekmu akan bisa kamu kerjaan secara bertahap dan terasa lebih ringan.
- Mulailah dengan mengerjakan bagian yang mudah dulu.
- Buatlah checklist setiap hari untuk memantau sudah seberapa jauh kamu mengerjakan proyekmu.
- Buatlah jadwal untuk setiap proyek yang kamu tangani, dan yang paling penting, tepatilah jadwal itu.
- Siapkan reward untuk diri sendiri setiap kamu menyelesaikan suatu proyek supaya ada motivasi dari dalam diri.
- Jangan ragu memanggil bala bantuan jika proyekmu terasa terlalu berat dikerjakan sendirian.
- Lakukan sekarang juga! Jangan buang-buang waktumu untuk menunggu mood.
Kita tidak akan pernah menemukan waktu yang sempurna, atau mood yang tepat untuk memulai pekerjaan kecuali kita telah meniatkannya. Maka, berhentilah menunda-nunda pekerjaan dan mulailah lebih memikirkan tentang tanggung jawab dan integritas sebagai freelancer. Tunjukkan bahwa kita sebagai freelancer pun tak kalah dengan pekerja kantoran.
Mandala
Susah emang kalo udah jadi kebiasaan, apalagi mood lagi turun. Boleh juga sih tips2nya, boleh dicoba nih.
nofant
Kebiasaan buruk saya yang masih saya lakukan hingga kini nih,
minta do”anya ya mas agar bisa memperbaiki kebiasaan buruk ini,
terima kasih infonya,
nofant
Terima kasih atas informasinya. Sepertinya saya harus lebih rajin dan giat lagi untuk menulis… sehingga semua orang tahu reputasi saya…
Florista
Freelancer yang tidak profesional hanya akan menghilangkan pendapatannya. Atau istilahnya membiarkan dapurnya gak ngebul 😀
Dimas Adhitya M
Apakah ruangfreelance sekarang sudah tidak aktif?
Krisno Wisnuadi
iya bener tuh. Gak usah nunggu mood baru kerja, udah aja mulai dikerjain ntar juga mood dateng sendiri
Agil
Assalamualaikum
Temen2 Freelancer, saya mhasiswa semester akhir, mohon bantuannya adakah yang bersedia jadi narasumber
Agil
Assalamualakum
temen-temen freelancer, Saya mahasiswa smester akhir membutuhkan seorang Online Frelancer sebagainarasumber saya, adakah yang bersedia ?