Sebagai seorang freelancer, terutama untuk para pemula, terkadang menemukan sebuah kondisi dimana kita mengalami kesulitan untuk mempertahankan tarif tertentu atas layanan jasa yang kita berikan. Bahkan ada kalanya ketika bertemu dengan klien yang memiliki unsur pertemanan, kesulitan untuk menentukan tarif akan semakin besar.
Tulisan kali ini merupakan salah satu cerita tentang pengalaman saya sendiri serta lingkungan freelance dimana saya berada dalam membangun dan mempertahankan tarif yang saya miliki dari jasa yang saya berikan. Pengalaman saya memang masih sedikit namun semoga bisa memberikan ide dalam menjalankan ‘karir’ freelance para pembaca. Pengalaman saya memang lebih erat kaitannya dengan dunia freelance writer namun saya juga berbincang dan menggali pengalaman dari beberapa teman saya yang lain, yang memiliki segmentasi freelance yang berbeda.
Masa Awal
Pada masa-masa awal masuk ke dunia freelance memang biasanya agak sulit untuk mengatakan bahwa jasa yang kita berikan memerlukan biaya tertentu, terutama jika klien awal kita didapatkan dari perkenalan atau teman dekat. Kadang kala ada perasaan tidak sreg jika harus memberikan tarif, atau kondisi yang dihadapi biasanya lebih kepada kebingungan dalam menentukan batasan tarif yang akan diberikan.
Berani Pasang Harga
Saran pertama saya adalah berani pasang harga. Sebagai freelancer, yang bisa menghargai jasa kita adalah diri kita sendiri, jika kita tidak bisa menentukan berapa harga jasa yang kita berikan maka tidak ada lagi yang bisa menghargai jerih payah kita, klien akan memberikan bayaran sesuai yang kita minta.
Maka dari itu, ketika kita memutuskan untuk menjadi freelance ‘profesional’ (dalam arti dibayar) maka kita harus berani pasang tarif, baik itu kepada teman atau bukan. Tentu saja tarif ini hanya sebagai pegangan dasar, kita tetap bisa melakukan tawar-menawar tergantung keuntungan non finansial yang bisa kita dapat (akan dibahas ditulisan lain).
Penentuan harga memang tidak bisa begitu saya, kita juga harus bisa menilai seberapa baik karya atau jasa yang kita berikan dan memasang harga atas itu. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kesulitan, lama waktu dan variabel lain diluar sisi finansial. Tetapi yang utama adalah kualitas jasa yang kita berikan.
Berani Tahan Harga
Kemudian saran kedua adalah berani mempertahankan harga. Tidak hanya di dunia perdagangan, misalnya pasar tradisional, proses tawar menawar harga juga terjadi di dunia freelance. Maka dari itu setelah kita memasang harga standar atau harga yang menjadi patokan untuk jasa kita sendiri, ketika pekerjaan atau proyek datang, cobalah untuk berpegang pada tarif ini, jangan terlalu gampang untuk menurunkan harga atau menaikan secara berlebihan. Hitung dengan tepat semua biaya, jika ingin menurunkan harga hitung pula ‘income value’ atau nilai (diluar finansial atau uang) yang bisa didapat dari klien tersebut.
Perkenalkan Diri Kita Sebagai Seorang ‘Profesional’
Setelah kita punya dasar atau patokan atas tarif jasa yang kita berikan maka perkenalkan diri Anda dengan cara demikian, maksudnya ketika Anda ditanya pekerjaannya apa, sebut saja freelancer namun ‘profesional’ artinya kita dibayar untuk mengerjakan sesuatu.
Saya sendiri sering mendapatkan pertanyaan seperti itu, “nulis ya?” Saya jawab iya tetapi dengan penekanan tambahan bahwa saya penulis ‘profesional’ artinya saya dibayar untuk menuliskan konten tertentu.
Tentunya cara ini bisa diterapkan untuk berbagai pekerjaan freelance lain, namun satu hal, dunia freelance adalah dunia yang dinamis, sisi fleksibilitas tetap harus kita perhatikan, yang pasti, ketika kita telah memiliki panduan dasar atas tarif dari jasa yang kita berikan, saya pikir perjalanan akan semakin lancar, minimal kita telah memiliki pijakan yang bisa digunakan untuk melangkah ke tahap selanjutnya dari dunia freelance.
Seperti yang saya sebutkan di awal, artikel ini bisa jadi akan lebih berguna bagi para pemula, namun tidak menutup kemungkinan berguna juga untuk para freelancer yang telah meniti ‘karir’ mereka, dan tentu saja masih banyak cara lain untuk memulai dunia freelance dan mempertahankan tarif dari jasa yang diberikan, Anda punya pengalaman? Kolom komentar menunggu partisipasi Anda.
Zuhdi Robbani
Menurut saya agak sulit untuk mempertahankan tarif ketika para saingan memberikan tarif yang seperti tidak menghargai jasanya sendiri..
nice tips 🙂
sofwan
Kalau portofolio kita bagus, sertifikasi profesional ada dan kita emang jago serta client nya berkantong tebal, saya rasa tidak sulit mempertahankan harga.
Banyak client yang berani bayar mahal asal hasil dan pelayanan bagus.
adimaryanto
yah….. klo saya sih…. ssuaiin keadaan aja… hehehhee 🙂
Muhammad Arifin
klo marketnya indonesia, agak tertatih2 heeeee
maunya bagus tapi minta murah *terus* 😀
Yofie Setiawan
Wah tulisan mas wiku nih… Harga jangan dipertahankan, harus ditingkatkan dong… haha… Tapi keputusan menaikkan tarif memang perlu waktu, ketika sudah matang, barulah bijak memutuskan untuk menaikkan tarif dasar harga jasa…
haniv
waahhh mantap artikelnya, selama ini saya juga bingung dalam penentuan harga, apalagi sampai mempertahankan tarif dan yang ga enaknya lagi sm temen deket, setelah tau jadi lebih tegas n yakin nih, trims mas artikelnya bagus karena saya juga masih pemula 🙂
Haryanto
Berani pasang harga??? Hehehe kalau hasil kerja sesuai sih harus berani2 aja mas, tapi masalahnya gak semua klien siap dengan harga yang di atas rata2.
Untuk pemula mungkin selama nilainya sudah “win-win”, go ahead lah. Lain cerita kalau kita sudah “punya nama” yang menjual, itupun tidak lepas dari kompetitor yang siap nyamber 🙂
yudhia
arsitek profesional.
double Y architects menawarkan kerja sama kepada semua untuk bergabung menjadi marketing freelance…..
dengan merekomendasikan double Y architects pada siapa saja,..akan mendapatkan marketing fee 15% dari nilai kontrak…menarik kan?
portfolio : http://www.doubley80.com
regards,
Best Info From Phoenixdonate
yang penting kita udah benar benar milih Mau nekunin Niche apa dulu…, banyak rekan rekan yang masuk sini masih binggung lho apa yang di bahas…, apa itu frewlancer dan sebagainya….
jaka @psdesain.net
Setuju!!
hhaha..
Penentuan harga jasa kita kadang-kadang memang menyusahkan.
Firdiansyah
Tips tentang mempertahankan tarif ini menarik, terima kasih 🙂
radhityanotes
ya enak kalo semuanya bisa seprti itu… tapi kian hari harga pasar semakin kacau… semuanya pada nawarin hal yang murah murah…
Haryanto
Harga di pasar boleh kacau mas, tapi kalau kepercayaan konsumen sudah dipegang.. harga bukan lagi jadi masalah.
phrairin
tapi kita juga gk tau harga pasaran yang seharusnya tuh berapa, karena nggak ada patokan yang pasti dalam nentuin harga sesuai bidang…
Robby Prasetyo
Gw mograph artist juga aga susah menentukan tarif…
Pertimbangannya sama banget ma TS
1. tingkat kesulitan konsep
2. lama waktu pengerjaan
Kalo kualitas, Gw masih percaya, setiap karya itu Masterpiece, bayarannya tertatih2 ato meeting selalu di kafe mahal semua harus dikerjakan maksimal.
Gw juga selalu menjelaskan ke klien kenapa sebuah project bisa lebih mahal (ato lebih murah).. Kejujuran freelancer adalah modal kredibilitas utama. Mudah2an klien juga bisa paham.
Selebihnya adalah urusan negosiasi.
Salam hangat
hudzaifa
untuk pasaran pemula, tarifnya kisaran berapa ya?