Jawabannya tentu saja bisa! Mengapa tidak? Bukankah salah satu pelayanan yang akan membuat pelanggan mengingat para penyedia jasa adalah home service?
Melayani Kebutuhan Konsumen Secara Maksimal
Coba sebutkan apa saja yang bisa kamu lakukan dari rumah dan semua urusan bisa beres dalam beberapa jam saja? Bandingkan jika kamu harus keluar rumah untuk mengurus segala keperluan. Pijat ke rumah? Layanan butik seperti kebutuhan menjahit kebaya? Delivery order untuk aneka makanan siap saji kesukaanmu. Semua semudah menelepon jasa yang hendak kamu pilih. Zaman sekarang ada tambahan pilihan layanan mention Twitter, WhatsApp dan BBM.
Ketika teknologi pelayanan konsumen hanya bermodalkan telepon “hotline” dan membuat banyak jengkel daripada puasnya, apa yang bisa diharapkan? Menelepon ke nomer yang tercantum di flyer, brosur, atau kartu nama tetapi hanya kekecewaan yang didapat. Antrian telepon, ketika tersambung justru mengalami prosedur yang berbelit, dan entah apa lagi.
Kemudian zaman mulai semakin canggih dan lebih personal. Masyarakat bisa mengadu, komplain, memberi umpan balik, atau merekomendasikan sebuah produk dengan jempol melalui media sosial. Sebuah bank terbesar di Indonesia menggunakan Twitter untuk menanggapi berbagai tanya, keluhan, dan saran dari pengikutnya. Entah nasabah atau pun bukan. Semua menjadi lebih mudah.
Jadilah Berbeda dan Tawarkan Bantuan
Nah, freelancer dan pebisnis pemula pun bisa menggunakan media sosial untuk menampung aneka suara pelanggan atau pun calon pelanggan. Dengan tambahan info pada bio media sosial, orang bisa lebih mudah mencari tahu. “Pelayanan ke rumah dalam 24 jam. Semarang only.” mungkin bisa menjadi pertimbangan.
Terkadang saya masih melihat banyak pebisnis yang hanya menunjukkan katalog online atau situsnya. “Silakan ke www dot yyy dot zzz saja, Pak.” Percaya deh, di luar sana, konsumen lebih suka melihat produknya langsung tetapi banyak yang tak sempat ke toko / showroom / workshop / kios kita. Nah, kalau sudah begini, harus bagaimana?
Buatlah konsumen terkesan dengan jawaban tangkasmu. “Baiklah, Pak. Kapan Bapak ada waktu? Saya siap membawa contoh produk yang Bapak inginkan berserta pilihan model dan warnanya.” Bayangkan apa reaksi pelanggan bila kamu bisa benar-benar melayaninya dengan baik?
Testimoni dari klien / pelangganmu adalah iklan terbaik. Setuju? Merekalah yang menjadi salah satu ujung tombakmu dalam memperluas pasar bisnismu. “Saya kemarin membelinya dari si ABC. Worth it dengan harganya. After sales yang mereka lakukan juga oke. Coba deh!” Lelahmu terbayar sudah. 🙂