Percaya atau tidak, membuat, memiliki, dan mempelajari kamus bahasa Inggris sendiri bisa membantu meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris kita. Setidaknya, demikianlah pengalaman saya.
Dari Film Hingga Blog
Kebanyakan kita, ketika menonton film berbahasa Inggris, tidak akan terus terpaku pada teks (subtitles) di layar, melainkan secara otomatis juga menyimak penggunaan dan pengucapan kata-kata para pemerannya. Kebiasaan tersebut membuat saya lebih ‘waspada’, kalau-kalau ada istilah yang belum pernah saya dengar, namun bisa bermanfaat untuk saya terapkan, terutama dalam menulis. Berhubung daya ingat manusia tidak tahan lama, saya mulai mencatat istilah-istilah penting yang saya simak dari film-film, baik istilah formal, non-formal, sampai bahasa ‘kotor’ dalam bahasa Inggris.
Setelah sempat kehilangan banyak catatan — mengingat saya mencatatnya secara acak di kertas manapun yang bisa saya raih — saya mencoba lebih terorganisir dengan menyusunnya menjadi sebuah kamus pribadi. Cukup bermodalkan sebuah buku tulis bekas yang masih terdapat banyak halaman kosongnya, kemudian setiap halaman saya bagi menjadi dua bagian (agar hemat), maka jadilah sebuah Kamus Bahasa Inggris buah karya saya sendiri. Setiap menonton film, kamus tersebut tidak pernah absen menemani saya.
Seiring perkembangan waktu, saya lebih banyak menghabiskan waktu di depan komputer berkoneksi internet, dan akhirnya kamus tersebut (sekarang sudah buku kedua) kini selalu menemani saya setiap saya membaca-baca blog berbahasa Inggris.
Manfaat Kamus Pribadi
1. Menambah dan mengembangkan perbendaharaan kata
Tidak hanya kata per kata, melainkan juga kalimat, klausa, frasa, dan bahkan peribahasa.
2. Merangsang 4 skill utama bahasa Inggris
Saat menyaksikan film, meski tidak Anda sadari, Anda tengah mengasah 4 skill utama dalam penguasaan bahasa Inggris setiap kali Anda memadukannya dengan membuat kamus sendiri: listening (menyimak pemilihan, pengucapan, dan intonasi kata-kata dari para pemeran film), writing (saat Anda menuliskan apa yang Anda simak — meski Anda tidak tahu cara pengejaan suatu istilah dengan tepat, otak Anda akan terangsang untuk mencari padanan ejaan yang sesuai), reading (saat Anda membaca kembali kata-kata yang sudah Anda tulis — menuliskan dan membaca kembali sesuatu yang Anda anggap penting mampu membuat Anda lebih mengingat dan memahami hal bersangkutan), dan speaking (saat Anda menggunakannya dalam percakapan nyata — atau paling tidak saat Anda melafalkannya). Keempat language skills tersebut, bila diterapkan secara nyata, berkaitan erat dengan rangsangan terhadap 3 linguistic skills (perbendaharaan kata/vocabulary, tata bahasa/grammar, pelafalan/pronunciation).
3. Membantu Anda dalam menulis
Bukan hanya bagi freelance writer, tetapi juga untuk freelancer di bidang lain. Selain lebih mempermudah Anda dalam membuat tulisan (bagi freelance writer), perbendaharaan kata yang kaya juga membantu Anda dalam berkomunikasi dengan klien maupun calon klien asing dengan tidak melulu menggunakan istilah yang sama dan monoton. Memang bukan jaminan langsung mendapatkan proyek, tapi setidaknya pihak terkait tidak akan bosan dengan istilah “I think” atau “I can” yang terus-menerus Anda tulis dan/atau ucapkan π
Tips Membuat Kamus Sendiri
1. Melihat peluang
Mungkin istilah di atas agak berlebihan :p Yang saya maksud dengan melihat peluang adalah selalu aware akan setiap istilah bahasa Inggris yang menarik/penting yang ‘kebetulan’ Anda dengar dan/atau baca. Suatu saat mungkin saja Anda akan membutuhkannya. Selalu siap-sediakan alat tulis di sekitar Anda, untuk kemudian Anda pindahkan ke kamus pribadi Anda.
2. Jangan anggap sebagai distraction
Tengah asyik menonton atau membaca, lalu harus beralih ke kamus kita untuk menuliskan istilah yang bermanfaat? Such a distraction! Jangan anggap demikian. Caranya? Tulis apa yang Anda simak dengan mata tetap ke Robert Downey, Jr. yang sedang mengusut kejahatan di Sherlock Holmes, misalnya. Sesekali Anda mampu mengetik tanpa harus memelototi tombol-tombol huruf di keyboard, maka percayalah, Anda akan mampu menulis semi-steno tanpa mata Anda harus selalu mengawasi gerak pulpen Anda π
3. Check dan re-check
Hal ini penting, terutama mengingat Anda sempat harus menulis semi-steno (lihat poin 2). Tergantung kebutuhan, gunakan bantuan kamus ‘sungguhan’ untuk memeriksa apakah Anda sudah tepat dalam menuliskan kata “felony“, misalnya. Juga cek, apakah kata “meander” memiliki bentuk lain selain kata kerja. Atau re-check, bagaimana pengucapan kata “umpteenth” dalam frasa “for the umpteenth time“?
Baca Juga :
Kamus Kita = Kawan Kita
Seperti kamus ‘betulan’, kamus pribadi ini juga tidak akan banyak manfaatnya bila Anda hanya meng-update beberapa istilah setiap harinya, kemudian Anda biarkan tergeletak di meja kerja. Apalagi kamus yang satu ini tidak disusun berdasarkan urutan alfabet. Sekali-sekali, buka-bukalah kamus Anda. Tidak harus dibaca dengan ‘serius’, cukup dibaca-baca sekilas. Sesuai pengalaman saya, akan ada suatu waktu di mana Anda justru akan menemukan ‘sesuatu’ atau menjadi lebih paham dalam proses ‘sekadar membaca-baca’ tadi. Selamat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris Anda π
Febri
saya akan coba selama satu minggu, setelah ada hasil atau efek, mungkin saya tulis di blog saya….
kharis sulistiyono
hal itu pernah aku lakukan. Efeknya memang luar biasa. Seiring waktu yang kian hari kian berkurang, hal itu saya tinggalkan. Setelah membaca tulisan ini, rasanya ingin aku lakukan lagi. π
julie prawira
untung saya nemu blog ini, jad nambah pengetahuan saya
fisto
nice tips!…patut dicoba segera nih.
biasanya buat saya, sesuatu juga jadi lebih nempel kalo ditulis….mungkin it will work buat saya….thanks.
π
Haqqi
Wah, iya. Meski udah biasa ngetik tanpa lihat keyboard, tapi masih belum biasa nulis tanpa lihat kertasnya nih…
Diar A.
Febri: Saya belum pernah meriset apakah teknik ini termasuk “one fits all” atau tidak, tetapi layak dicoba. Selamat mencoba π
Kharis: Semenjak jarang nonton film lagi, saya juga sempat mengabaikan kamus saya, tapi ujung-ujungnya ternyata tetap aja masih masih diperlukan sampai sekarang π
Julie: Browse lebih banyak artikel di blog ini, pasti bermanfaat π
Fisto: My pleasure. Hope it works for you π
Haqqi: Kalau saya sendiri lebih ‘jago’ nulis tanpa lihat kertas ketimbang tanpa lihat keyboard :p
Putri Sarinande
hi, there.. yeah, it’s like nearly all of Indonesian are dying hard to learn bloody Proper English. what the heck uh?
i learn English to conquer, that’s all π
but, nice info you wrote down here.
nice to know you, new friend π
Diar A.
Putri, this article deals a lot with being a professional int’l freelancers, so no wonder freelancers have to optimize their good commands of English π
Febri
Cara ini berhasil, tapi perlu konsisitentsi
Diar A.
Betul, karena belajar bahasa membutuhkan involvement, sama seperti berenang. Kalau hanya meng-involve diri sekali, tidak akan total. Terima kasih atas pengingatnya π
Mukhtaruddin
Tips yang mantaff dan sangat berguna.. Menyesal rasanya membiarkan masaΒ² sekolah dulu terlewatkan begitu saja.. makasih sharenya mbak
ulfa
Sekitar 8 tahun yang lalu saya juga pernah bikin kamus versi saya sendiri(yang tau hanya saya..hee karna penuh tulisan gag jelaz)
Sampai skr mungkin ada tp dah g jelas, maklum nulisnya pake pensil.
Setelah membaca artikel ni jd pengen bikin lg deh…thanks banyak..:)
thomasjoko
Tnkyu tipsnya….
satrya
Wah,. gak kepikiran juga tadinya untuk buat kamus sendiri π
Mkasih tipsnya
rohmah
lam kenal
saya masih awal belajar untuk menjadi freelancer
ini jadi bekal yang bagus untuk memulai
thank’s
re
wawwwwwww…gw jg pernah sempet buatt..tapi ksendet sendet..tapi jd brsemangat lagi.. \(^ -^)/
Belajar bahasa inggris
Nice tips bro. Saya secara tidak sengaja ketika membaca artikel ini, ternyata tips tadi juga sudah saya lakukan Mas. Dan memang benar sangat membantu sekali dalam mengembangkan bahasa inggris saya. Thanks Mas, salam kenal.