Waktu yang lebih fleksibel
Keuntungan pertama dari freelancing adalah kita bisa memanfaatkan waktu kita dengan jauh lebih fleksibel. Kita tidak perlu terkunci dipolemik 9-to-5 dan bisa mengatur sendiri waktu kita. Mengapa saya sangat menyukai waktu yang fleksibel? Karena saya paling benci mengantri. Mengantri ke bank, mengantri berbelanja dan tentu saja mengantri dijalan dan bermacet-macetan di kota yang sudah sangat penuh ini.
Dengan waktu yang lebih fleksibel saya bisa ke bank sebelum jam 3 sore atau menonton bioskop jam 1 siang dihari kerja. Saya tinggal pindahkan saja jam yang saya tinggalkan dengan jam lain dihari yang sama. Sedang tidak ada kerjaan? Hiburlah diri Anda dengan menonton serial terbaru di TV atau kembali berusaha menamatkan video game yang baru Anda beli. Anda tidak perlu bosan menunggu pekerjaan dikantor.
Atur waktu Anda secara benar dan jangan sampai pekerjaan telat karena terlalu lama bermain!
Bisa bekerja dimana saja, kapan saja
Di zaman internet seperti ini, saya tidak masalah bekerja dimanapun asal ada internet. Saya sendiri sering bosan bekerja di rumah, dan memutuskan untuk pergi ke kafe favorit saya di daerah selatan untuk menyegarkan suasana. Kadang juga suka nongkrong di mall sembari menunggu teman-teman saya berkumpul disore harinya. Saya tidak pernah coba bekerja di pantai, tapi sepertinya seru juga!
Laptop saya adalah kantor saya, jangan biarkan paradigma ruangan mengekang Anda!
Bebas menggunakan alat/aplikasi kesayangan Anda
Dikantor saya yang dulu, saya diharuskan untuk menggunakan aplikasi framework kantor yang menurut saya kurang efisien dan dikerjakan diatas laptop Dell yang menggunakan Windows. Saya akui bahwa hal itu sangat menyebalkan karena saya adalah Apple fanboy! Tidak ada salahnya dengan fasilitas dan alat yang saya pakai, tapi saya lebih suka memakai alat yang saya sukai.
Setelah meninggalkan kantor tersebut, saya kembali menggunakan Macbook dan semua aplikasi yang saya sukai, dengan framework yang menurut saya paling efisien dan mudah digunakan, dan semua teknologi yang saya sukai untuk mendukung pekerjaan saya.
Pilih cara Anda sendiri
Cara bekerja setiap orang belum tentu sama. Tidak ada cara yang paling benar dari semuanya. Pilih cara bekerja yang paling Anda sukai dan bekerjalah dengan baik. Saya senang bekerja dirumah dengan TV disebelah saya bila saya butuh penyegaran singkat, terkadang mengecek plurk atau facebook untuk menyegarkan suasana, saya juga meletakkan kulkas didekat meja kerja untuk makanan kecil atau minuman segar pembangkit suasana.
Selain itu saya juga suka bekerja secara bervariasi. Saat ini kegiatan saya adalah mengerjakan desain, menulis dan programming. Ketika saya bosan dengan yang satu, saya akan berpindah ke yang lain agar otak saya tetap segar dan tidak jenuh.
Tinggalkan semua birokrasi korporat yang tidak efisien lagi, bangun sistem kerja Anda sendiri dan patuhilah.
Tentukan arah dan masa depan sendiri!
Tidak, Anda tidak terkurung oleh garis birokrasi jabatan yang panjang dan itu-itu saja dan pekerjaan yang monoton. Anda bisa pilih sendiri pekerjaan yang Anda inginkan, berhenti mengerjakan hal tersebut dan berpindah ke yang lain, libur sesuai dengan yang Anda butuhkan! Semua itu Anda kontrol sendiri.
Saya sendiri sekarang mengurus 3 bisnis yang dimana semuanya berbeda bidang. Diferensiasi seperti ini membuat saya lebih mengerti banyak hal. Tentu saja untuk kedepannya saya ingin merambah ke bidang lain dan memperluas pengalaman saya. Anda bertanya kenapa? Saya menjawab: mengapa tidak?
Hidup Anda ditangan Anda. Jadilah orang yang bertanggungjawab dan hiduplah sesuai yang Anda inginkan!
anggi krisna
kuy banget deh :D, mangkanya sekarang die jadi buncit soale gak jauh-jauh dari makanan hahahaha 😀 …. kaburrr ahhh
Hendrik @ twentea
kapan gw bisa kayak gini yah, explore potensi diri dulu deh yang bisa menghasilkan. udah boring bgt dengan 1/2 9 to 1/2 6 (lol jam kantor gw) tapi mo gimana lagi no other choice.
andrayogi
Wakakaka..kynya bukan Kuy aja Gi, kita bedua juga sama aja -_-
Aria Rajasa
Ahaha, makanya sekarang dijadwalkan untuk workout tiap hari. biat badan cepet-cepet kayak daniel craig XD
bisri
wah bisa jadi alasan nih ntar kalo mau freelance. pengen gemuk :)).
Nur Ihsan
Enaknya jadi freelance. Kalo otak lagi gak ngangkat … jalan jalan deh hehe … n seragam kerjanya celana pendek sama kaos oblong 🙂
Salam kenal ye
Satya
setuju… plus one little thing: in some cases, mo money! 🙂
Hendri
Koreksi:
Di[spasi]zaman [Z bukan J] internet seperti ini,…..dst
Kekeliruan yang sama berulang 🙂
Menulis EYD yang bener penting gak sih buat seorang freelancer?
taufiq
gambarnya okeh, kantor terokeh yang pernah ada “warung kopi”
hekekek
Jauhari
Jadi NGILER…
pakzam
@Hendri
Menulis EYD hanya diperlukan dalam konteks berbahasa ilmiah, misalnya dalam pembuatan skripsi, thesis, disertasi, buku/media pembelajaran dll..
Dimaz
hehehe,, stuju pakzam.. 😀
Feri
Makin mantap aja nih jadi frelancer 🙂
Putri Sarinande
EYD??? PENTINGGGG BOSSSS!!! (^_*)
baru mo bilang, ituh kata depan boz, jd dipisah…
NB : eh, ada CALON ibu pejabat yg berkenan menyelamatkan bahasa negara RI yg mengawasi EYD tulisan para freelancer lhoh,,,kalem…baru calon…calon,,, CALON lhoh (^_*)
pesan sponsor :
selamatkan bahasa Indonesia dan budayanya (“,)