Dunia Videography sudah bukan hal asing lagi di era digital saat ini. Banyaknya videographer bermunculan menandakan pekerjaan ini sudah banyak diminati setiap orang terutama di dunia broadcast, seni, dan pertelevisian.
Dan dunia Videography tak jarang berkaitan erat dengan dunia freelance. Menjamurnya para videographer yang tidak mau terikat dengan suatu perusahaan atau banyaknya para mahasiswa yang memiliki side job sebagai videographer memperlihatkan semakin eksisnya para freelance videographer saat ini. Berbekal dasar tersebut, berikut 10 hal menarik tentang freelance videographer hasil literatur dan wawancara saya dengan para videographer .
Image by chynapenxkolan by flickr
- Para freelance videographer ada yang bekerja di dunia pertelevisian (termasuk untuk TV Online), artwork (termasuk untuk pembuatan video klip para musisi), wedding video & photography, periklanan, dan lain lain.
- Para freelance videographer mengaku tertarik dengan pekerjaan ini dikarenakan passion, art, dan menambah “koneksi” serta pengalaman baru yang menarik.
- Sebagian dari mereka mengaku sukanya bekerja di bidang ini adalah ada “kepuasan batin” setelah melihat hasil karya sendiri, sharing ilmu, dan terkadang mendapat kesempatan traveling jika mendapat klien di luar kota / pulau.
- Dukanya saat proses editing, karena terkadang sulit mencari partner yang “sealiran”. Sebagian dari mereka mengungkapkan, hasil video itu merupakan ciri khas dari pembuatnya. Artinya proses editing setiap videographer berbeda beda dengan ciri khas masing masing.
- Para freelance wedding videographer mengaku tidak akan mematok harga terlalu tinggi jika konsep video yang diinginkan klien berkonsep minimalis dan tidak memerlukan bantuan kru dengan durasi video maksimal 5 menit.
- Networking dan freelance videographer itu tak bisa dipisahkan. Ibaratnya bagaimana mereka mau menjual “jasa” jika para klien tidak tahu hanya karena networking yang terbatas ?
- Contoh pentingnya networking bagi para freelance videographer misalnya ketika mereka memiliki banyak kenalan fotografer yang kebetulan tidak memiliki tim video, saat itulah mereka dapat “menjual” jasa mereka.
- Contoh manfaat networking lainnya, untuk freelance videographer di bidang musik, mereka mengaku biasanya setelah berhasil shoot video klip satu band / musisi bukan hal yang tak mungkin band / musisi lain akan menggunakan “jasa” mereka.
- Sebagian freelance videographer mengaku hasil video yang baik itu adalah video yang bisa memainkan emosi para penontonnya.
- Freelance videographer dapat diumpamakan sebagai seorang pelukis dengan kamera sebagai kuas dan komputer sebagai kanvasnya.
Bagaimana ? Apakah Anda tertarik menjadi freelance videographer? Yang terpenting ikuti passionmu, termasuk jika Anda menyenangi dunia videography. Dengan begitu bekerja serasa melakukan hobi dan jauh dari kata stress 🙂
*) sumber gambar: http://www.flickr.com/photos/sifamul/7837338886/sizes/m/in/photostream/
Prinkipissa Dedeboborara
Keren info ya ni mas bro !