Alih-alih merupakan kerja keras bagi banyak perusahaan besar, membangun branding bagi seorang freelancer agaknya lebih terlihat sebagai seni. Seninya terletak pada proses penciptaan branding itu sendiri, sehingga didapatkan sebuah nilai jual yang lebih dibandingkan dengan freelancer lain.
Tak perlu jutaan rupiah untuk promosi atau koar-koar sana sini, iklan, atau bahkan menyewa jasa seseorang yang ahli demi meningkatkan branding Anda. Karena membangun branding yang baik, sesederhana dengan mengetahui potensi diri lalu mengusahakannya dengan beberapa cara di bawah ini.
Fokus pada satu ketertarikan dan kepribadian Anda, lalu tonjolkan keduanya!
Memilih satu dari banyak hal yang Anda minati mungkin tidak mudah. Sama halnya dengan mengetahui kepribadian diri yang paling menonjol dan bahkan unik dari orang lain. Tetapi bukan berarti tidak bisa dilakukan.
Seleksi minat-minat tersebut, lalu pilih satu yang (paling) Anda sukai. Kemudian gabungkan minat tersebut dengan kepribadian yang Anda miliki. Paduan keduanya akan membentuk sebuah identitas freelance yang unik dan lekat di benak para klien; tentang hal apa yang ingin Anda tawarkan kepada klien, kekuatan yang Anda miliki, dan tentunya secara tidak langsung menunjukkan bahwa Anda berbeda di antara pesaing lain.
Brand Personality Anda yang ngga biasa-biasa saja
Brand personality juga memiliki peran penting di dalam pembentukan branding yang baik. Anda tidak mau hanya berkutat dengan satu klien yang itu-itu saja, bukan? Nah, di sinilah fungsi brand personality — membantu Anda “terkenal” lewat banyak media.
Brand personality secara sederhana bisa diartikan sebagai citra diri atau reputasi. Misalnya kamu keren, bisa ngapain aja, dan value Anda atas orang lain lebih tinggi. Brand personality memiliki kekuatan “Saya tahu orang yang tepat untuk kerjaan ini.”
Baca juga:
- TIPS FREELANCING: Sepuluh Template Untuk Membangun Branding
- Ingin Membangun Personal Branding agar Terlihat Berbeda dari Kompetitor? Cari Tahu 4 Cara Membangun Personal Branding yang Mudah, Murah, dan Efektif Lewat Blogging
Bantu diri Anda dengan “alat bantu”
Menciptakan branding freelance yang baik memang tidak mudah dan karenanya jangan pernah dilakukan sendiri. Alangkah baiknya jika Anda juga memikirkan tentang beberapa “alat bantu”.
Coba saya tebak — Anda berpikir tentang membuat logo keren yang kemudian bisa Anda letakkan di kartu nama dan website. Lalu berharap orang-orang dengan cepat akan mengenal branding Anda. Sayangnya tidak sesederhana atau seinstan itu. Dibutuhkan “alat bantu” yang jauh lebih canggih dari sekadar memiliki logo keren.
Misal Anda adalah seorang vintage interior designer, maka Anda bisa memanfaatkan hal-hal seperti berpakaian yang berbau vintage, tinggal di rumah dengan kesan vintage, dan bahkan melakukan aktivitas yang bernuansa vintage (Bergabung dengan komunitas Vespa misalnya).
Evaluasi dan rubah jika dibutuhkan
Karena tidak ada seorang pun di dunia ini yang sepenuhnya mampu menilai dirinya sendiri. Dibutuhkan peran orang lain untuk melihat apakah seseorang sudah baik atau tidak. Hal ini juga berlaku dalam membangun branding freelancer.
Setelah sekian lama sukses membangun dan konsisten dengan branding freelance tertentu, saatnya Anda melakukan evaluasi terhadap branding Anda sendiri. Dimulai dengan yang paling mudah, apakah Anda nyaman dengan branding tersebut? Terasa alami atau malah terkesan palsu? Yakinlah bahwa orang lain juga merasakan hal yang sama dengan apa yang Anda rasakan. Anda dapat menjadikan klien sebagai salah satu penyumbang evaluasi tersebut.
Meskipun susah payah diciptakan, branding freelance yang buruk sebaiknya Anda tinggalkan. Mulai dari awal dan eksekusi semua tahapnya dengan lebih baik. Apalagi ditambah dengan kenyataan bahwa tren juga banyak mempengaruhi nilai jual seorang branding freelancer, maka tidak seharusnya Anda bertahan dengan branding yang sama selamanya.
One Comment