Menjalankan sebuah bisnis tidak cukup hanya dengan menyediakan produk/jasa kemudian menjualnya. Anda harus bisa mengidentifikasi peluang dan masalah, serta merumuskan, memantau, dan menyempurnakan kinerja pemasaran yang ada, sehingga aktivitas bisnis bisa lebih efektif dan optimal. Untuk itu, Anda harus melakukan sebuah riset pemasaran atau marketing research untuk bisa mengidentifikasi keseluruhan hal tersebut.
Pada perusahaan modern, sumber data pasar bisa diperoleh dari MMIS (Marketing Management Information System), yaitu pemasok informasi pasar berbasis teknologi informasi (IT). Namun riset pemasaran memiliki kemampuan eksplorasi dan identifikasi peluang pasar yang lebih aktual dibandingkan data MMIS. Dengan melakukan riset pemasaran, perusahaan memiliki peta dan amunisi yang lengkap saat memasuki pasar dan menghadapi kompetitor.
Berdasarkan tujuannya, riset pemasaran dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok:
- Problem solving research, yaitu riset yang diselenggarakan untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah-masalah pemasaran.
- Controlling research, yaitu riset yang diselenggarakan untuk melakukan pengawasan atau pengendalian proses bisnis dan pemasaran yang sedang berjalan.
- Planning reseach, yaitu riset yang diselenggarakan untuk memperoleh informasi yang akan digunakan sebagai panduan kegiatan pemasaran dan perencanaan bisnis.
Riset pemasaran merupakan sebuah penelitian ilmiah yang harus bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Untuk itu, riset harus dilakukan secara sistematis dengan landasan metodologi yang jelas. Berikut ini adalah langkah-langkah utama dalam riset pemasaran:
1. Membuat rumusan masalah
Sebuah riset yang powerfull dimulai dengan mengeksplorasi berbagai permasalahan atau perkiraan peluang pasar. Hal ini tidak sekadar dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan, namun harus merupakan hasil eksplorasi mendetail yang diperoleh dari berbagai gejala dan indikasi yang terjadi di lapangan.
Untuk mengeksplorasi masalah pemasaran tersebut, ada teknik-teknik eksplorasi yang bisa membantu, seperti:
- Brainstorming, yaitu diskusi intensif dalam kelompok kecil dengan fokus pada suatu masalah, sehingga bisa diperoleh pembahasan yang mendalam dari berbagai sudut pandang.
- Ease study, yaitu studi kasus terhadap satu masalah dan membandingkannya dengan permasalahan sejenis yang terjadi di tempat lain. Data pembanding bisa diperoleh dari berbagai media/literatur.
- Experience interview, yaitu mengeksplorasi masalah yang ada dengan mengundang orang yang ahli di bidangnya.
- Fishbone technique, yaitu metode sirip ikan dengan memetakan masalah berdasarkan sebab akibat, untuk kemudian dirunutkan dari yang terbesar hingga yang terkecil.
- Why-why question, yaitu menggali akar masalah dengan mempertanyakan secara berulang mengapa? Lalu mengapa?
2. Menentukan desain/rencana riset
Untuk bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan, langkah selanjutnya adalah membuat kerangka kerja yang tepat, seperti:
- Mencari sumber data yang akurat (siapa respondennya, bagaimana cara memilihnya, dan berapa jumlah sampelnya)
- Menetapkan pendekatan yang akan dipakai, apakah berupa observasi, riset etnografi, riset kelompok, survei perusahaan, atau melalui data perilaku pelanggan.
- Menentukan instrumen riset, apakah berupa kuesioner, pengukuran kualitatif melalui wawancara, atau memanfaatkan teknologi yang bisa memberikan ukuran data tertentu.
- Menentukan metode kontak responden, apakah melalui tatap muka langsung, telepon, atau secara online.
Baca Juga:
3. Pengumpulan data
Berdasarkan model riset yang telah ditetapkan, langkah selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data, baik primer maupun sekunder. Data primer diperoleh dari kuesioner (langsung/surat/online) atau wawancara langsung dengan responden. Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai referensi tertulis yang dipublikasikan secara resmi oleh pihak-pihak terkait.
4. Analisis data riset
Langkah selanjutnya setelah seluruh data terkumpul adalah melakukan penghitungan dan pengujian statistik (editing, coding, tabulasi, & interpretasi data), untuk kemudian dianalisis menggunakan berbagai teori hipotesis yang relevan.
5. Interpretasi dan penyusunan hasil riset
Aktivitas terakhir dari rangkaian riset pemasaran ini adalah penginterpretasian hasil analisis yang dituangkan dalam bentuk kesimpulan data dan rekomendasi. Kesimpulan dan rekomendasi tersebut akan diserahkan ke pihak manajemen perusahaan sebagai bahan untuk mengambil berbagai keputusan bisnis dan pemasaran.
Demikianlah sedikit ulasan mengenai riset pemasaran. Semoga bisa memberikan gambaran bagi Anda yang hendak memulai bisnis atau mengevaluasi pemasaran yang sedang berjalan. semoga sukses!
Diyat
Materi yang di informasikannya jelas membuat saya paham mengartikannya dan membantu saya dalam belajar.