Ketika saya mengajukan pernyataan seperti judul di atas, jawaban para pembaca RuangFreelance (RF) mungkin akan seperti ini: ‘ya iya lah, masa ngerjain yang bukan pekerjaan sendiri, kerjaan sendiri aja udah bejubel masa harus nambah dengan kerjaan orang lain!”
Ini bukan tentang proyek sampingan, ini bukan tentang ambisi pribadi untuk membuat startup atau aplikasi sendiri, ini tentang pekerjaan anda sendiri yang mungkin sedang anda kerjakan saat ini. Ini tentang anda, sebagai freelancer yang sedang mengerjakan apa yang menjadi keinginan klien anda.
Bingung?
Begini ceritanya, dalam sebuah pekerjaan freelance, apa pun itu, apakah anda web designer, programmer, graphic designer, atau pun content writer, biasanya anda akan mendapatkan semacam brief yang berisi panduan pekerjaan apa saja yang harus ada selesaikan dalam sebuah proyek. Dari brief ini kemudian anda menyusun berbagai jadwal, atau metode untuk menyelesaikan pekerjaan.
Saya ambil contoh sebagai content writer, misalnya saya mendapatkan pekerjaan untuk mengelola sebuah blog perusahaan tertentu, saya diberikan penjelasan tentang tema tulisan untuk satu bulan yang harus saya post setiap minggu satu artikel, beberapa kata kunci dan panduan jenis bahasa yang bisa digunakan serta kedalaman topik yang harus ada di tulisan tersebut.
Ketika tulisan saya di post maka seharusnya pekerjaan saya selesai, dan kemudian bisa beralih ke pekerjaan selanjutnya dari klien yang sama atau mencari pekerjaan lain. Namun saya kemudian malah ikut-ikutan mempromosikan tulisan itu di Twitter, Facebook dan social media lain. Menjawab berbagai komentar atas tulisan itu serta ikut-ikutan mengerjakan pekerjaan yang bukan menjadi kewajiban saya dan akhirnya membuat pekerjaan utama saya sebagai content writer dengan spesifikasi kerja blog menjadi terbengkalai, padahal ternyata klien saya itu sudah punya bagian khusus untuk menangani masalah social media selain blog.
Sekilas membantu mempromosikan mungkin tidak terlihat sebagai sesuatu yang menggangu, tapi secara tidak sadar mengerjakan pekerjaan yang bukan menjadi kewajiban ini bisa menciptakan gangguan tersendiri.
Pertama akan menganggu kinerja freelancer itu sendiri, apalagi kalau punya beberapa job yang harus dikerjakan dengan pembagian waktu yang cukup ketat. Terlena atas alasan membantu malah bisa menciptakan masalah dan bukannya menyelesaikan masalah.
Yang kedua, akan berdampak buruk pada kinerja perusahaan atau klien itu sendiri, apalagi jika mereka telah mempunyai bagian khusus dengan setiap job desk. Penumpukkan pekerjaan tentu akan berdampak buruk pada target yang ingin dicapai oleh si klien.
Itu salah satu contoh untuk pekerjaan content writer, jika anda membutuhkan contoh lainnya anda bisa melihatnya di artikel dari Freelance Switch ini.ga
Baca Juga :
Intinya, freelancer harus fokus pada pekerjaan mereka yang telah disepakati untuk dikerjakan, membantu bukan tidak boleh, tapi freelancer juga harus bisa melihat dari berbagai sisi, apakah pekerjaan tambahan tidak resmi itu akan mengganggu atau tidak, jangan sampai niat membantu malah memberikan masalah baru, yang bukan hanya akan berdampak buruk bagi freelancer itu sendiri tetapi juga akan berdampak buruk bagi sistem yang telah disusun oleh klien.
Bagaimana dengan anda, pernah mengerjakan pekerjaan yang bukan pekerjaan anda? Atau anda punya pengalaman lain, mari share pengalaman anda pada kolom komentar.
adimaryanto
hehehhehe…… tp kbnyakan freelancer ( web designer ) ntu all in one, smua kerjaan dikerjain. Kcuali web designer / freelancer kondang….. dgn pngalaman / jam terbang mreka yg lama…. mreka psti pnya itung2-an sndiri…. ya pstilah mreka ngga mo ngerjain smua… mreka lbh suka kerja 1 team dripada di borong…. nice info boss…..
hrxone
pernah, dan semuanya berakhir dengan tidak happy ending… 🙂 ..kira2 bagaimana ya caranya menangani masalah ini, yg klo saya alami selalu terjadi di tengah jalan (jebakan client / team berantakan/ dll) ? ditolak? diterima? atau? …klo saya pribadi nolak, tapi efeknya…ya ilang semua deh 😀
wikupedia
IMHO sebetulnya lebih pas kalo semuanya diobrolin dan dilakukan deal sebelum atau pas kesepakatan kontrak kerja dilakukan…
tapi kadang2 jebakan betmen klien emang sering terjadi, lebih bagus kalau bisa tegas, balik lagi kesepakatan awal, dan tekankan bahwa pekerjaan freelancer itu spesifik (kecuali memang di awal kesepakatan pekerjaannya dilakukan dengan ‘borongan’)
ada juga yang pake insting, freelancer bisa menentukan satu klien itu bakal memberikan kesulitan atau jujur atau bisa membantu mengembangkan karir
well, kalo udah masuk jebakan betmen klien, mungkin salah satu cara penyelesaian adalah mengerjakan secepat mungkin pekerjaan dan putuskan kerjasamanya, saya pikir freelancer gak akan kehabisan pekerjaan, jadi jangan takut, selama masih ada masalah di dunia ini, dan butuh pemecahan, di situ peluang freelancer 😀
ulfa
Hehehe…gpp boz, itung2 nabung amal kebaikan..qiqiqi:)
heru kurniawan
ya kejadian ini memang kerap terjadi, namun terkadang ‘rikuh’ atau tidak enak untuk menolak jika yang meminta adalah kenalan atau teman sendiri. Meskipun bantuan yg diminta sepele tapi terkadang mengganggu juga.
Jika yang menolak adalah client yg notabene hanya memiliki hubungan sebatas pekerjaan, dapat ditolak dengan halus untuk pekerjaan diluar kesepakatan.
Putri Sarinande
nanti saya usahakan menyimpan artikelnya. saya pinjam tautan wat menulis di twentea yak. trims dan salam kenal…
Hans Hamid
Kurang setuju! :p
Outsource aja. Kalau tidak, serahkan ke rekan freelance lainnya. Never works alone
Wilianto indrawan
setuju gan..
saya juga kalo bwt website, gak mw skalian ama promosiin webnya (walaupun kadang diminta). kecuali klo ada biaya tambahan lg…
hehehehe….
Muslimah triyati
Lebih baik krjakan yg menjadi kerjaan utama kita dulu, jangan pkerjaan kita menjd terbelengkai gara2 mengerjakan yg bkn mnjadi kewajiban kita.
Boleh2 sj mengerjkn yg bukan pkerjaan kita asalkn pkrjaan kita dh beres.
Hasan Ismail
Membantu mengerjakan hal lain utk klien bagus untuk menaikan kepercayaan, atau menginformasikan kepada klien, bahwa freelancer juga memiliki keahlian yang dibutuhkan oleh klien. Mungkin ini bisa membuat klien kita untuk memberikan pekerjaan tambahan yang sesuai dengan kemampuan kita.
Riza Bahasuan
pengalaman… -.-
he: “tolong buatkan web ya…”
me: “ok… :D”
he: “wah, tampilannya keren”
me:”oia, untuk kata katanya dan kontenya tinggal dimasukan aj?”
he: “oh, kebetulan belum buat, buatkan sekalian ya…”
me: “o.o” #copywriter.mode:on
yang minta temen, jadi mau nolak ngga’ enak…
jabanin ae… “-.-
danang rahadi
All for One, One for All. pilah pilih dan selektif