Freelancer image via Shutterstock
Bagi saya, ketika memulai freelancing secara full time, lebih seperti latah mau gegayaan ngikutin orang lain, daripada alasan lain. Ini mungkin agak norak, yang paling mengejutkan saya adalah kemudahan saat seorang freelancer bekerja, terutama, jika dia bisa mendapatkan semuanya hanya dengan internet dan komputer. Tapi ya, kalau itu satu-satunya alasan kenapa kamu mau menjadi pekerja lepas, bersiap bête deh.
Kamu akan menyadari, meskipun lahan dan tawaran freelance itu banyak, tapi ternyata bukan jalur karir untuk semua orang. Eh, tapi bukan bermaksud menciutkan hatimu untuk mengambil freelance ya, karena sebenarnya poin utamanya justru memberimu kesempatan dan alasan untuk mencobanya.
Mengapa?
Untuk Memuaskan Keinginan Berkreasi
Banyak orang dilahirkan kreatif dan berbakat. Mereka biasanya memiliki keinginan yang besar untuk menunjukkan keterampilan dalam beberapa bentuk, namun dalam kenyataannya, sangat jarang dari mereka bisa menemukan tempat yang tepat untuk menampilkan bakat mereka.
Gak aneh bagi mereka yang menghabiskan lebih dari separuh hidup untuk menggerutu tentang upah rendah dalam pekerjaan mereka. Tidak peduli berapa gaji yang didapat setiap bulan, biasanya habis terlalu cepat. Iya, gaji lima koma? Setelah tanggal lima sudah koma? Jika pekerjaanmu tidak terlalu menyita waktu sih, bisa saja kamu menggunakan waktu luang untuk mengerjakan proyek-proyek freelance.
Penghasilan sampingan.
Ini situasi yang menguntungkan lho, kamu tetap mempertahankan pekerjaan utamamu dan mendapat semua keuntungannya, pun bisa mendapatkan klien potensial untuk pekerjaan lepasmu.
Membuka Pilihan Karir Baru
Freelancing menyiapkanmu untuk karir profesional di masa depan, selain juga memperkuat keahlianmu. Bagi mereka yang sigap dan mau belajar hal baru, tak ada yang tak mungkin deh!
Pada awalnya kamu pasti bakalan menemukan bahwa semuanya berjalan lambat dari harapan. Tak mudah untuk mencoba hal baru, kan? Tapi ketika kamu membuat daftar klien dan perlahan menjadi ahli di bidangmu, semuanya akan menjadi lebih mudah. Hal ini juga membuka kesempatan untuk benar-benar melakukan sesuatu yang kamu cintai (ya kalau sebelumnya kamu belum cinta) dan dalam pilihan karir ini pun kamu akan mendapatkan waktu yang tepat untuk membuat aturanmu sendiri.
Freelancer image via Shutterstock
Agar Dapat Bekerja Dari Rumah
Nah, ini bagian yang paling banyak dibuat alasan dan menjadi faktor penting yang membuat semua orang ingin menjadikan freelance sebagai pekerjan mereka.
Bagi para pemula, banyak cara untuk berhemat ketika bekerja dari rumah: biaya transportasi, BBM, waktu yang biasanya dihabiskan untuk pergi dan pulang bekerja, membeli makan siang, dan aneka pengeluaran yang berkaitan dengan pekerjaan.
Poin pentingnya adalah:
Kalau bekerja dari rumah, yang kamu butuhkan hanya:
- Koneksi internet yang stabil
- Telepon selular atau perangkat video conference
- Akun e-mail dan mungkin sebuah printer (misalnya jika invoice cetak masih jadi pilihan)
Yang terpenting dari semua ini (mungkin) adalah gak ada lagi rapat, politik kantor, dan drama di tempat kerja. Kamu hanya perlu fokus menyelesaikan pekerjaan dan mendapat bayaran.
Mereka yang bekerja kantoran pasti tau banget kalau mendapat izin liburan dari bos bakalan sangat sulit. Beda banget dengan freelancer. Asalkan pekerjaan beres dan tak ada lagi pekerjaan, langsung bisa langsung liburan deh!
Seandainya harus bekerja saat liburan alias tugas darurat, kamu bisa sekejap menyalakan laptop atau smartphone dan lanjutkan saja. Kamu tinggal atur bagaimana caranya agar liburan tidak terganggu tapi pekerjaan juga bisa langsung selesai.
Kesimpulan:
Ingatlah bahwa kamu tetap harus punya disiplin diri. Kamu bisa lebih toleran terhadap diri sendiri, asalkan ada manajemen waktu dan tahu batasanmu sendiri, gak ada orang lain yang bakalan ngatur.
Apa sih alasanmu saat pertama kali berpikir ingin menjadi freelancer?
Ari Arsyadi
Untuk saya pribadi, freelancing saya jalankan berkaitan dengan jadwal kerja; di mana jadwal kerja yang fleksible sangat saya perhitungkan berkaitan dengan lingkungan, situasi dan kondisi yang saya miliki.